BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Peristiwa Tenggelamnya Perahu Penyebrangan di Cilebar Karawang Berujung Saling Lempar Tanggungjawab

Pemilik perahu jasa penyeberangan yang tenggelam di sungai Ciwulan  pada Jum'at kemarin (18/10/2024), merasa kecewa kalau hanya dirinya saja yang disudutkan atas peristiwa tersebut.
Foto : H.Ajun Pamungkas

H.Ajun Pamungkas sang pemilik perahu mengatakan, seharusnya semua unsur Muspika di wilayah Kecamatan Cilebar harus juga ikut menanggung beban kerugian yang kini di deritanya karena ada pemasukan juga dari hasil perahunya.

"Memang benar perahu tersebut milik saya dan dua rekan saya, yakni Barnas dan H Romli, namun peristiwa ini jangan semua menyudutkan ke saya, namanya juga ini kan musibah," ucap sesal dari Ajun Pamungkas, saat di temui jurnalis, Sabtu (19/10/2024).

Menurut Ajun, perahu yang dioperasikan menjadi perahu jasa orang tersebut setidaknya banyak pihak yang merasakan keuntungannya. ia mencontohkan setiap harinya harus membayar kepada pihak-pihak tertentu senilai 250 ribu rupiah perharinya.

"Lagi pula perahu sebelum beroperasi diawali musyawarah terlebih dahulu dengan pemerintah dua desa, yakni Desa Kosambi Batu dan Desa Kertamukti, bahkan di ijinkan meskipun ijin tersebut hanyalah secara lisan," terangna pula.

Di lokasi berbeda Agus Adnan Kepala Desa Kosambi Batu mengatakan dirinya merasa tidak pernah memberikan ijin perahu penyeberangan tersebut, namun pemilik perahu itu memaksakan diri untuk tetap beroperasi, tegas dia.


Foto Perahu tenggelam di Cilebar

"Kalau memang mau operasi lagi saya sama sekali tidak akan memberikan ijin, pasalnya dikhawatirkan bakal terulang kembali kejadian yang serupa, dan dikhawatirkan memakan korban jiwa," pungkas Kades Kosambi Batu.(sop).
Posting Komentar