
Mudik Dongkrak Omset Pedagang Jajanan Tradisional
0 menit baca
Tradisi mudik Idulfitri 1446 Hijriah/2025 menjadi berkah tersendiri bagi pedagang oleh-oleh makanan khas (jajanan tradisional) Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Di Desa Tebat Monok, Kepahiang, pusat penjualan utama oleh-oleh khas daerah ini, terlihat lonjakan aktivitas pembelanjaan signifikan oleh wisatawan.
Arma Zik, seorang pedagang mengungkapkan, omset penjualannya melonjak lebih dari 50 persen dibandingkan hari-hari biasa. Meskipun demikian, Arma menegaskan, harga tetap stabil untuk menjaga kenyamanan pelanggan.
"Hari ini omset meningkat cukup drastis dibandingkan biasanya. Kami berusaha agar harga tetap terjangkau, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp25 ribu rupiah per item," kata Arma., Jumat (4/4/2025).
Produk makanan khas ditawarkan meliputi pisang salai, pisang coklat, maning, kerupuk daun bayam, buah-buahan segar, dan aneka makanan khas lainnya. Arma menambahkan, setiap musim liburan, kunjungan wisatawan dari berbagai daerah selalu meningkatkan penjualan mereka.
Reni, seorang wisatawan asal Sumatera Selatan yang singgah di Kepahiang, mengatakan, membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan sekaligus membantu UMKM. Karena itu, ia mengaku, akan membagikan juga pada para tetangganya di Kota Bengkulu setelah melakukan perjalanan mudik.
"Kami membeli oleh-oleh untuk dibagikan kepada tetangga di Bengkulu. Rasany enak-enak juga," ujar Reni.
Libur Idul Fitri tahun ini tidak hanya menjadi waktu untuk bersilahturahmi. Tetapi, juga memberikan dorongan ekonomi bagi pedagang lokal di Kabupaten Kepahiang melalui peningkatan penjualan oleh-oleh khas daerah.(*)