Breaking News :
Jumlah Korban Gempa Myanmar Melampaui 2 Ribu

Jumlah Korban Gempa Myanmar Melampaui 2 Ribu

Jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar melampaui 2 ribu orang, sementara ribuan lainnya masih hilang atau terluka. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, sistem layanan kesehatan di negara itu kewalahan akibat lonjakan korban luka.
Jumlah Korban Gempa Myanmar Melampaui 2 Ribu

Mengutip dari Guardian, rumah sakit di daerah terdampak kekurangan pasokan medis, anestesi, darah, dan dukungan kesehatan mental. Menurut junta Myanmar, gempa yang terjadi pada Jumat (28/3/2025) lalu telah menyebabkan 2.056 korban jiwa.

Sementara itu, 270 orang masih dinyatakan hilang dan 3.900 lainnya mengalami luka-luka. Namun, Badan Survei Geologi AS (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas bisa melebihi 10 ribu jiwa.

Setidaknya, tiga rumah sakit hancur dan 22 lainnya mengalami kerusakan. WHO pun telah mengeluarkan permohonan bantuan darurat sebesar USD8 juta (Rp132,4 miliar) untuk menangani krisis ini.

Myanmar telah mengumumkan masa berkabung nasional selama satu minggu, dengan bendera dikibarkan setengah tiang. Gempa ini telah menyebabkan kerusakan parah pada berbagai infrastruktur, termasuk rumah, sekolah, tempat ibadah, hotel, dan rumah sakit.

Relawan penyelamat masih bekerja keras membebaskan korban dari reruntuhan bangunan. Di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, ribuan warga terpaksa tidur di jalanan selama tiga malam berturut-turut.

Isi rumah sakit terbesar di kota itu telah dievakuasi, dengan ratusan pasien dirawat di luar gedung. Seorang pejabat masjid setempat menyebut, situasi begitu parah hingga sulit digambarkan.

Sementara itu, di sebuah biara di Mandalay, sebanyak 50 biksu ditemukan tewas, sementara 150 lainnya masih hilang. Komunikasi dengan banyak wilayah terdampak terganggu akibat perang sipil yang masih berlangsung.

Myanmar, yang biasanya tertutup dari dunia luar, kali ini meminta bantuan internasional karena besarnya skala bencana. Bantuan dari Tiongkok, Rusia, India, Thailand, Malaysia, dan Singapura mulai berdatangan.

Namun, tim penyelamat dari Taiwan yang telah bersiap memberikan bantuan belum mendapat izin masuk. Hal tersebut diduga karena alasan diplomatik untuk menghindari ketegangan dengan Tiongkok.(*)
BERITA TERKINI
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar