IHSG Ditutup Menguat meski Disertai Aksi Jual Saham
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (29/4/2025) berada di zona hijau. Pada penutupan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,39 persen (26 poin) ke level 6.749.
Sebanyak 405 saham mengalami kenaikan harga, sementara 312 saham stagnan dan 242 saham turun. Saham-saham sektor bahan baku, infrastruktur, dan teknologi mencatat kenaikan tertinggi sekaligus menopang penguatan IHSG.
Kenaikan IHSG juga masih disertai aksi jual saham oleh investor asing hingga senilai Rp40,22 miliar. "Saham-saham yang paling banyak dijual adalah BMRI, RAJA, BBNI, TLKM dan UNTR,” kata Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia.
Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 20,76 miliar lembar dengan frekuensi perdagangan 1.192.000 kali transaksi. Total nilai perdagangan mencapai Rp10,05 triiun dan kapitalisasi pasar menjadi Rp11.674 triliun.
Tim Phillip Sekuritas mencermati data perkembangan investasi langsung pada triwulan I 2025 yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM. Penanaman modal asing ke Indonesia, di luar sektor keuangan dan migas, tercatat sebesar Rp230 triliun.
"Investasi hanya tumbuh 12,7 persen pada triwulan I 2025, turun tajam dibandingkan triwulan IV 2024 yang tumbuh 33,3 persen," ujarnya. Pertumbuhan penanaman modal asing itu juga menjadi yang terendah sejak kuartal IV 2023.
Sementara itu bursa saham di Asia juga ditutup menguat. Ini didorong sinyal meredanya ketegangan perdagangan dari Gedung Putih.
"Pemerintahan Donald Trump akan mengambil langkah untuk mengurangi dampak dari tarif otomotif," kata Tim Phillip Sekuritas. Yaitu dengan mengurangi beberapa bea masuk atas suku cadang impor pada mobil yang diproduksi di dalam negeri.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) menyatakan akan mengesampingkan Tiongkok dalam negosiasi tarif. Washington hanya akan fokus pada 15 atau 17 negara di dunia untuk mencapai kesepakatan dagang.(*)