IHSG Dibuka Naik Tipis Meski Duperkirakan Berpotensi Terkoreksi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Dari pantauan di Bursa Efek Indonesia, IHSG berada di level 6.407 atau naik 0,11 persen hari Rabu kemarin
IHSG turun 0,65 persen atau 41,63 poin ke level 6.400 pada penutupan perdagangan hari Rabu. Perdagangan saham masih mengalami net sell (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp365 miliar.
BNI Sekuritas mencatat saham yang paling banyak dijual asing adalah BBNI, BMRI, ADRO, BBRI, dan BBCA. " Hari ini IHSG berpotensi kembali terkoreksi seiring the Fed mengisyaratkan untuk menahan suku bunga lebih lama," kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Kamis (17/4/2025).
Fanny memperkirakan pergerakan IHSG di level support antara 6.200-6.300. Level resist di rentang 6.450-6.500.
Bursa saham di Asia dan Amerika Serikat juga melemah dalam penutupan perdagangan Rabu kemarin. Sentimen pasar di pengaruhi oleh kebijakan baru Trump yang menaikkan tarif hingga 245 persen pada Tiongkok .
Bursa saham di Wall Street, kata Fanny, turun disebabkan aksi jual besar-besaran saham teknologi. "Hal tersebut didorong kekhawatiran investor terhadap prospek sektor teknologi dan dampak kebijakan tarif yang diumumkan Trump," ujar Fanny.
Ditambah lagi Ketua the Fed Jerome Powell menyebut risiko ekonomi AS akibat perang tarif . Dow Jones Industrial Average turun 1,73 persen, S&P 500 turun 2,24 persen dan Nasdaq Composite turun signifikan sebesar 3,07 persen.
Bursa saham Asia melemah seiring tekanan dari Wall Street yang turun. Sentimen investor di Asia juga dibayangi oleh kekhawatiran tarif dan terhadap rilis data ekonomi utama dari Tiongkok.
Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 5,4 perse secara tahunan pada triwulan I-2025. Pertumbuhannya lebih tinggi dari estimasi konsensus sebesar 5,2 persen.
Sedangkan, produksi industri tumbuh 7,7 persen pada bulan Maret dibandingkan tahun lalu. Penjualan ritel di Tiongkok pada Maret 2025 meningkat 5,9 persen, lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 4,3 persen.
Pada Rabu kemarin, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,01 persendan Topix turun 0,61 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,21 persen, indeks Hang Seng Hong menurun 1,91 persen, CSI300 China naik 0,31 persen.(*)