Senin, 5 Mei 2025
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Harga Emas Melejit Melampaui Rekor Sejarah

Pada Senin, 14 April 2025, harga emas kembali menunjukkan performa yang luar biasa setelah sempat mengalami penurunan pada pagi harinya. 
Harga Emas Melejit/(ilustrasi/@pixabay)

Mengutip data dari Refinitiv, harga emas mencapai US$3.229,49 per troy ons pada pukul 16.14 WIB, meningkat sebesar 1,75% dibandingkan penutupan Jumat pekan lalu. 

Bahkan, pada intraday harga sempat menyentuh US$3.245,42, yang menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. 

Lonjakan ini sangat menarik perhatian para investor dan pengamat pasar, mengingat emas sempat ambruk 0,5% di awal perdagangan hari ini pada pukul 06.11 WIB di level US$3.219,75 per troy ons.

Kenaikan harga emas saat ini didorong oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah pelemahan dolar AS yang mendorong nilai emas sebagai aset safe haven. 

Pada perdagangan Jumat (11/4/2025), indeks dolar AS sempat jatuh ke level terendah di 99,01 sebelum akhirnya ditutup di 100,1, meski penurunan ini diikuti oleh kenaikan harga emas yang cukup signifikan. 

Selain itu, adanya berita mengenai pengecualian tarif produk teknologi oleh Presiden Amerika Serikat turut memberikan dinamika tersendiri di pasar, meski menimbulkan kontroversi seputar permintaan aset safe haven.

Berbagai analis mengaitkan lonjakan harga emas dengan meningkatnya ketidakpastian geopolitik, permintaan bank sentral, dan aliran dana ke ETF emas. 

Seorang ahli komoditas menyebutkan bahwa butuh waktu 14 tahun bagi emas naik dari US$1.000 ke US$2.000 per troy ons, namun hanya butuh waktu lebih dari setahun untuk melonjak dari US$2.000 ke US$3.000 per troy ons. 

Prospek kenaikan lebih lanjut hingga US$4.000 pun tidak lagi dianggap sebagai mimpi belaka, terutama dengan proyeksi terbaru dari Goldman Sachs yang menaikkan harga emas untuk akhir 2025 menjadi US$3.700 per troy ons.

Pelemahan dolar AS jelas mendorong pembelian emas karena transaksi dilakukan dengan mata uang dolar. 


Namun, kebijakan tarif resiprokal dan pengecualian terhadap produk teknologi menjadi pedang bermata dua: di satu sisi mendukung kenaikan emas melalui mekanisme safe haven, di sisi lain memicu volatilitas pasar. 

Para analis menilai bahwa drama tarif dan perang dagang yang terus berlangsung menciptakan ketidakpastian yang tinggi sehingga harga emas berpotensi mencapai level US$3.300 dalam waktu dekat.

Kesimpulannya, pergerakan harga emas saat ini menggambarkan betapa dinamisnya pasar komoditas global. 

Baik faktor geopolitik, dinamika kebijakan ekonomi, maupun sentimen pasar saling berinteraksi dalam mempengaruhi harga logam mulia ini.(*)
Hide Ads Show Ads