Kamis, 1 Mei 2025
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Dapat Ancaman akan Dibunuh, Ini Respon KDM

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendapat ancaman akan dibunuh. Ancaman tersebut datang dari sebuah akun yang bernama “Wowo dan Dedi Mulyadi Sesat!” yang dilayangkan dalam komentar Live Chat di akun YouTube Dedi Mulyadi. 
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Foto: istimewa)

Dalam komentar itu, akun tersebut berulang kali mengancam akan membunuh Dedi Mulyadi. Bahkan jika gagal, dia berencana akan menggunakan bom untuk diledakan di dekat Dedi Mulyadi.

“Kalau rencana saya gagal, maka saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri. Saya akan berlari mencari Dedi an jika sudah ketemu saya akan mendekatinya dan duarr!!!," tulis akun tersebut.

Dedi Mulyadi juga membenarkan adanya ancaman yang dilayangkan kepada dirinya. Dia menyebut bahwa dirinya sudah terbiasa mendapat ancaman serupa sejak menjadi Bupati Purwakarta selama dua periode dari 2008 hingga 2018.

“Kalau saya sih sudah sejak saya jadi bupati sudah terbiasa ya diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apapun dan itu kan bagian dari dinamika resiko seorang pemimpin,” ujar Dedi saat dikonfirmasi di Balai Pakuan Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025) malam.

Dia mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan dinamika seorang pemimpin ketiak membuat kebijakan yang dianggap merugikan beberapa pihak.

“Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak ya pasti ada orang yang tidak suka dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng,” ungkap Dedi.

Menanggapi hal ini, Dedi mengatakan bahwa dirinya belum bisa memutuskan apakah ancaman itu serius atau tidak. Dia akan mengkaji terlebih dahulu sebelum mengambil langkah lebih lanjut terkait ancaman tersebut.

“Tetapi dalam problem seperti ini kan kita tidak bisa dianggap terlalu serius juga tidak bisa dianggap terlalu iseng. Ya nanti saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini apakah harus lapor atau tidak dilaporkan nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan,” tambanya.

Disinggung terkait pengaman dirinya yang akan diperketat, Dedi menerangkan bahwa hal itu tidak akan dilakukan. Ia percaya bahwa rakyat Jawa Barat akan melindungi dirinya. Terlebih dirinya juga mempunyai ajudan serta pengamanan khusus dari Kepolisian Daerah Jawa Barat.

“Enggak lah, saya biasa aja. Saya mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya dan saya mempercayakan diri juga ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup,” terangnya.

Lebih lanjut, Dedi juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan terpengaruh oleh ancaman tersebut. Terlebih Jik sampai mengurangi kinerja dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Enggak lah Saya terus Buktinya kemarin kalau saya datangi ke kampung preman ke depok. Artinya saya tuh gak akan terpengaruh oleh ancaman siapapun,” tegasnya. 

Dia akan terus mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat, terutama masalah premanisme yang saat ini sedang fokus diberantas serta masalah lingkungan yang terus dibenahi oleh Dedi Mulyadi.

“Saya akan terus tegak lurus Bekerja Kemudian menurunkan Atau bila perlu Jawa Barat Jero premanisme, Kemudian terus bekerja membenahi lingkungan,” tandasnya.

“Bekerja menutup tambang -tambang ilegal Dan bekerja untuk mengevaluasi Berbagai perizinan yang merugikan lingkungan di Jawa Barat,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan konsolidasi khusus untuk memastikan situasi dalam kondisi baik. 

“Tentu kami pun di internal akan melakukan konsolidasi untuk memastikan semua baik-baik saja. Kalau niatnya baik, inamal amalubiniat, jangan ragu,” kata Herman saat dikonfirmasi di Bandung, Rabu (23/4/2025).

Dia mengungkapkan bahwa hal itu merupakan dinamika Gubernur Jawa Barat sebagai pemimpin yang banyak mengeluarkan kebijakan yang bersifat solutif untuk berbagi masalah. Hal itu tentunya akan menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.

“Dimanapun, kapanpun yang punya kebijakan pemerintah tidak mungkin semuanya pro, pasti ada pro dan kontra. Saya kira ini dialektika Ini dinamika, yang paling penting kita harus mitigasi, karena kami juga harus memastikan keamanan Pak Gubernur,” ungkap Herman.

“Niat kita kan untuk mencerahkan masyarakat, nuat kita untuk membahagiakan masyarakat dan prakteknya ini kan aktualisasinya melalui berbagai kebijakan,” tambahnya.

Meski demikian, Herman menegaskan bahwa Pemprov Jawa Barat tidak akan segan untuk mengambil jalur hukum jika memang situasi yang ditimbulkan atas ancaman tersebut tidak kondusif bagi Pemprov Jabar.

“Saya kira kita kan negara hukum, bukan negara kekuasaan, kita restart ya, jadi kita kembalikan ke hukum yang berlaku dan saya kira ada aparat penegak hukum,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) terkait serta Tim Siber Jawa Barat untuk mengantisipasi jika kondisi yang ditimbulkan dari ancaman tersebut menjadi penghambat bagi keamanan Gubernur Jawa Barat. Sebab keamanan Gubernur Jawa Barat juga berarti keamanan bagi Pemprov Jawa Barat.

“Nanti kami akan Koordinasi dengan APH, dengan tim cyber kami, untuk memastikan dalam tanda kutip ya ancaman, hambatan, tantangan, gangguan, baik yang online, offline, kita harus antisipasi Kita harus mitigasi,” pungkas dia.(*)

Hide Ads Show Ads