
Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Tertibkan Puluhan Bangunan Liar
0 menit baca
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan melakukan penertiban terhadap puluhan bangunan liar di wilayahnya. Upaya penertiban menjadi salah satu langkah konkret Pemkab Bekasi menanggulangi banjir tahunan yang terjadi di wilayahnya.
![]() |
Bupati Bekasi Ade Kuswara (berpeci) saat memimpin rapat persiapan penertiban bangunan liar di atas tanah negara (Foto: Dokumentasi Pemkab Bekasi) |
Total bangunan yang akan ditertibkan mencapai 43 bangunan yang berada di sejumlah lokasi. Rinciannya adalah dua bangunan berada di Desa Kali Jaya dan 35 bangunan di Desa Sukajaya.
Sementara, sebanyak 35 bangunan berada di Desa Sukaasih. Bangunan-bangunan liar tersebut akan ditertibkan karena berada di atas lahan atau tanah negara.
Lokasinya berada di proyek strategis Bendung Sungai Hulu (BSH) 0 Kali Cikarang dan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL). Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menjelaskan penertiban bangunan liar merupakan dukungan terhadap sejumlah proyek penanggulangan banjir di wilayahnya.
Menurutnya, kebutuhan memitigasi banjir di kawasannya membuat pelaksanaan proyek tersebut tidak dapat ditunda-tunda lagi. Ia pun menegaskan pelaksanaannya perlu dilakukan secara cepat dan terstruktur.
“Saya tidak mau di era saya dan wakil saya makin marak bangunan liar, apalagi di tanah negara, atau tanah pengairan. Dampaknya jelas, selain banjir, juga menyebabkan ketidaktertiban dan penyempitan bantaran kali,” kata Ade dalam keterangannya, Sabtu (12/4/2025).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi Surya Wijaya menjelaskan sejumlah persiapan telah dilakukan. Persiapan tersebut mencakup pemberian imbauan, verifikasi dan validasi data bangunan liar, hingga pemberian surat peringatan kepada pemilik bangunan.
Penertiban direncanakan akan digelar pada 16 April 2025. Dalam prosesnya, sebanyak 343 personel gabungan akan diterjunkan untuk mendukung kegiatan tersebut.
"Sebagian pemilik bangunan sudah membuat pernyataan di materai. Mereka sadar bangunan tersebut berdiri di atas tanah negara dan mereka bersedia membongkar bangunan secara mandiri. Hanya dua orang yang saat ini belum membuat pernyataan," kata Surya.(*)