Breaking News :
WEB UTAMA
Tahun 2030, Umat Muslim Diprediksi Ramadan Dua Kali

Tahun 2030, Umat Muslim Diprediksi Ramadan Dua Kali

Pada tahun 2030, umat Muslim diprediksi akan menjalani ibadah puasa Ramadan sebanyak dua kali dalam satu tahun Masehi. Fenomena langka ini disebabkan oleh perbedaan antara kalender Hijriah dan kalender Masehi.
Foto ilustrasi

Ramadan pertama pada tahun 2030 diperkirakan akan dimulai pada 4 Januari dan berakhir pada 2 Februari. Ramadan kedua akan dimulai pada 26 Desember 2030 dan berakhir pada pekan keempat Januari 2031. 

Seperti dilansir Gulf News, Diplomat Emirat, Al Jarwan menyebut hal ini terjadi karena perbedaan kalender Masehi dan Hijriah. "Dibutuhkan waktu 33 tahun hingga tahun Hijriah berputar menjadi satu tahun Masehi penuh. Sebelumnya terulang pada tahun 1997, dan setelah tahun 2030 akan terulang kembali pada tahun 2063 nanti," kata Al Jarwan kepada Gulf News, (15/4/2021) 

Perbedaan ini terjadi karena kalender Hijriah, yang berbasis pada siklus bulan, memiliki 354 atau 355 hari dalam setahun. Sementara itu, kalender Masehi, yang berbasis pada peredaran matahari, terdiri dari 365 atau 366 hari. 

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan selisih ini menyebabkan Ramadan selalu maju 11 hari setiap tahunnya. Sehingga, dalam siklus sekitar 33 tahun, Ramadan dapat terjadi dua kali dalam satu tahun Masehi. 

Fenomena serupa sebelumnya terjadi pada tahun 1997, di mana Ramadan pertama jatuh pada 11 Januari dan yang kedua pada 31 Desember. Setelah tahun 2030, kejadian ini diperkirakan akan terulang kembali pada tahun 2063. 

Meskipun terdapat dua bulan Ramadan, perayaan Idulfitri tahun 2030 hanya sekali, karena Ramadan kedua berakhir pada Januari 2031. Hal ini karena Idulfitri dirayakan setelah berakhirnya bulan Ramadan dalam kalender Hijriah.


Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menambahkan peristiwa serupa akan berlanjut hingga tahun 2033. Yang unik, pada tahun 2033, Idul Fitri juga akan terjadi dua kali dalam setahun, seperti yang terjadi pada tahun 2000. 

Dengan memahami perbedaan antara kalender Hijriah dan Masehi, umat Muslim dapat lebih siap menghadapi fenomena langka ini. Pengetahuan ini juga memperkaya wawasan tentang bagaimana sistem penanggalan mempengaruhi praktik keagamaan.(*)
BERITA TERKINI
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar