
Selamat, Purbalingga Pecahkan Rekor Bukber Tempe Mendoan Terbanyak di Dunia dan Raih MURI
0 menit baca
Kabupaten Purbalingga kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan berhasil memecahkan rekor buka puasa bersama (bukber) tempe mendoan terbanyak di dunia. (23/3/25).
Acara bertajuk Big Iftar 1446 H ini digelar pada Sabtu (22/03/2025) sore dan berhasil menghimpun 14.460 peserta yang berbuka puasa bersama di sepanjang ruas timur Alun-Alun Purbalingga hingga Bundaran Kodim 0702 Purbalingga.
Keberhasilan ini resmi tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbuka puasa, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar warga serta memperkenalkan Purbalingga ke kancah yang lebih luas.
“Selain mendoan, kami juga menyediakan 3.000 nasi tampah. Sebanyak 2.000 nasi tampah didukung oleh forum BUMD, sedangkan 1.000 sisanya berasal dari berbagai pihak sponsor dan donatur,” ujar Bupati.
Bupati menegaskan bahwa sinergi dan kebersamaan seperti ini dapat menjadi modal utama dalam membangun Purbalingga agar lebih maju dan sejahtera dalam lima tahun ke depan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Herni Sulasti, menekankan bahwa Big Iftar 1446 H bukan sekadar ajang berbuka puasa bersama, tetapi juga momentum untuk mempererat silaturahmi antara ulama, umara, dan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kita semakin memperkuat sinergitas, soliditas, dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Purbalingga,” ujar Sekda.
Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat serta dukungan berbagai pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan acara tersebut. Menurutnya, semangat kebersamaan ini mencerminkan kekompakan dan solidaritas warga Purbalingga dalam menciptakan kegiatan yang bermanfaat bagi semua.
Suasana kebersamaan semakin terasa ketika ribuan peserta serentak menikmati tempe mendoan dan nasi tampah yang telah disediakan. Acara Big Iftar 1446 H semakin hangat dengan rangkaian ibadah salat Maghrib berjamaah.
Keberhasilan memecahkan rekor ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain serta memperkuat identitas Purbalingga sebagai daerah yang kaya akan persatuan dan budaya kolaboratif.(*)