Saklek, Trump Pecat dan Berhentikan Seluruh Pegawai Tetap VOA

Sedangkan para pekerja berstatus kontrak tidak menerima pemberitahuan tersebut. Ini karena kontrak kerja mereka akan habis masa berlakunya pada Juni 2025 dan tidak akan diperpanjang lagi.

Termasuk seluruh wartawan lokal (stringer) dan pekerja paruh waktu VOA di seluruh dunia. "Mereka harus berhenti bekerja karena kami tidak bisa membayar lagi," kata sumber VOA dikutip CBS, Senin (17/3/2025).

Keputusan ini muncul setelah Presiden AS, Donald Trump, melakukan pemotongan anggaran besar-besaran di sejumlah lembaga negara tersebut. Salah satunya U.S. Agency of Global Affairs Media yang merupakan induk VOA.

"Saya sangat sedih bahwa untuk pertama kalinya dalam 83 tahun kami dibungkam," kata Direktur VOA, Michael Abramowitz. Menurut dia, lebih dari 1.300 jurnalis, produser, dan staf pendukung telah dipecat termasuk dirinya.

Abramowitz mengakui reformasi diperlukan di tubuh VOA, tetapi tindakan ini justru membuatnya tidak dapat lagi menjalankan misinya. Terutama untuk menyebarkan suara Amerika ke seluruh belahan dunia untuk mengimbangi negara-negara saingannya seperti Rusia dan Tiongkok.

VOA pertama kali mengudara pada 1942 dan menjangkau 361 juta pendengar di seluruh dunia dalam 49 bahasa. Terakhir lembaga penyiaran tersebut memiliki sekitar 2.000 pegawai dengan anggaran tahunan sekitar USD260 juta (Rp4,2 triliun).

Pemotongan anggaran disusul pengurangan pegawai dinilai bisa melemahkan pengaruh AS dalam perang informasi dunia. Apalagi Teheran, Moskow, dan Beijing telah menghabiskan miliaran dolar untuk menciptakan narasi-narasi provokatif demi menggempur Washington.(*)