Breaking News :
WEB UTAMA
Ramadhan : Bulan Perubahan, Bulan Keberkahan

Ramadhan : Bulan Perubahan, Bulan Keberkahan

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).
Foto kegiatan pengajian

Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur". (TQS Albaqarah: 185).

Alhamdulillah saat ini kita masih berada dan sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kita sudah melewati pertengahan bulan. 

Di sepuluh hari kedua, dimana Allah memberikan begitu banyak ampunan kepada hambaNya. Bula suci ini tentu tidak boleh terewati begitu saja. Memaksimalkan ibadah menjadi hal yang paling baik. 

Jangan sampai kesempatan meraih big sale pahala dari Allah berlalu percuma. Banyak aktivitas ibadah yang bisa kita lakukan. Seperti pengajian pekanan atau bulanan. Pada kesempatan di bulan Ramadhan tahun ini, Majelis Taklim Khairunnisa mengadakan kajian bulanan seperti biasanya.

Pengajian bulanan ini dilaksanakan di Masjid Abdurrahman, Cibalongsari, pada tanggal 9 Maret 2025 lalu. MT Khairunnisa mengangkat tema "Ramadhan: Bulan Perubahan, Bulan Keberkahan". 

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, Ummu Aziz, dengan ciamik. 

Peserta yang hadir di agenda tersebut kurang lebih 40 orang jamaah. Meskipun cuaca syahdu dan memungkinkan untuk memilih merebahkan diri, nyatanya jamaah yg hadir sangat antusias dan berssmangat mengikuti kajian bulanan ini.
Bahkan panitia kedatangan peserta terjauh yaitu dari Tempuran. 

Kemudian, dilanjutkan denga tilawah alquran yang dibacakan oleh Ummu Zizanis. Beliau membacakan beberapa ayat tentang Ramadhan, puasa dan hal-hal yang berkaitan dengannya. 

Dibacakannya kalam Allah dengan harapan Allah memberikan keberkahan atas majelis ilmu yang sedang berlangsung.

Tak afdhol rasanya jika satu acara tidak diselingi ice breaking. Agar peserta fokus sepenuhnya, MC menstimulus peserta dengan satu permainan tes kefokusan. Riuh ramai dari peserta ketika game tersebut berlangsung. 

Memasuki acara inti yakni tausiyah dari Ustazah Ummu Aulia, peserta dan panitia mulai fokus menyimak. Beliau membahas tentang hal-hal apa saja yang berkaitan dengan Ramadhan, diantaranya;

Pertama, Ramadhan adalah bulan promo besar-besaran up to 700 kali lipat dari Allah. MasyaaAllah. Ramadhan juga menjadi momen dimana Allah membukakan pintu-pintu surga beserta rahmat, ampunan, dan keberkahan. Ramadhan menjadi waktu yang paling pas untuk berbenah dan mengkondisikan diri untuk taat.

Selain itu, di bulan Ramadhan terdapat beberapa peristiwa penting yang bisa kita ambil sebagai pelajaran. Ustazah Ummu Nabila mengajak jamah untuk napak tilas sejarah melalui riwayat. Peristiwa besar yang terjadi di bulan ini diantaranya adalah Perang Badar dan Futuh Mekah. Dua peristiwa ini menunjukkan akan keyakinan bahwa kemenangan beserta orang-orang yang beriman. Futuh Mekah menjadi tonggak awal tersebarnya Islam di seluruh jazirah Arab dan menjadi momentum perubahan wajah Islam saat itu.

Sebagaiman kita ketahui bahwa Ramadhan merupakan bulan promo pahala, maka sudah tentu ustazah Ummu Aulia menyampaikan amalan-amalan apa saja yang bisa kita maksimalkan. Misalnya tadarus alquran, dzikir, memberi makanan pada orang yang berpuasa saat waktu berbuka, meningkatkan sholat sunah, dan menggencarkan dakwah Islam.

Semua hal itu membutuhkan sikap istikomah. Sehingga efek ramadhan akan senantiasa terpola di bulan-bulan selainnya. Keistikomahan ini juga memerlukan keseriusan dalam diri setiap umat muslim. Teguh dalam hati dan kuat dalam benak. 

Ketika semua hal yang bisa dimaksimalkan di bulan Ramadhan ini akan membentuk pola ketakwaan. Pola takwa ini harus meliputi tiga elemen. Elemen pertama adalah individu. Ramadhan mendidik setiap individu untuk senantiasa taat. Individu itu tidak boleh menjadi hamba Ramadhan, tetapi harus menjadi hamba Allah. Sehingga taatnya yang maksimal tidak hanya di bulan Ramadhan tapi di luar itu. Kedua, ketakwaan masyarakat. Pola takwa dalam masyarakat adalah saling mengingatkan kebaikan juga mencegah dari kemadhorotan. Salinga menyayangi dalam kebenaran dan kesabaran. 

Elemen terakhir yang harus bertakwa adalah negara. Negara yang bertakwa meniscyakan jajaran pejabat yang sholeh dan amanah. Tiga elemen penting ini akan mengantarkan pada perubahan dan keberkahan yang hakiki. Demikian ustazah Ummu Aulia menutup tausiyahnya.

Beralih ke sesi diskusi, peserta dipersilakan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. Meskipun peserta yang hadir lebih sedikit dari bulan-bulan sebelumnya, namun tidak mengurangi semangat dan antusiasmenya. Ini nampak dari respon peserta yang bertanya hingga harus dibuka dua sesi dengan masing-masing 4 penanya.

MT Khairunnisa mungkin salah satu majelis yang menyediakan kids corner agar ibu-ibu jamaah fokus dan tenang menyimak materi. Beberapa diantaranya bahkan tetap hadir dengan membawa serta empat orang anak yang memang tidak memungkinkan untuk ditinggal. Jamaah tersebut, alhamdulillah tetap fokus karena ke-empat anaknya kondusif. 

Demikianlah pengajian bulanan MT Khairunnisa. Besar sekali harapan agar setiap gerak dakwah ini bisa menjadi wasilah kesholehan masyarakat di tengah-tengah begitu banyak kehancuran moral. 

Wallahu'alam

Oleh: Tati Sunarti, S.S
BERITA TERKINI
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar