
Prabowo Optimistis Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja Baru: Langkah Hilirisasi untuk Masa Depan Cerah Indonesia
0 menit baca
Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah mampu menciptakan delapan juta lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan.
![]() |
Prabowo Optimistis Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja Baru/(foto Persiden Prabowo Subianto/(Instagram/@presidenrepublikindonesia) |
Dengan semangat membangun bangsa, beliau menekankan pentingnya investasi dalam proyek hilirisasi serta berbagai pembangunan strategis guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
Dalam peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/3/2025), Prabowo menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Presiden mengungkapkan, "Berbagai investasi yang akan kita jalankan mulai tahun ini bertujuan untuk hilirisasi, sehingga nilai tambah dari sumber daya alam kita bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Selain itu, dalam lima tahun ke depan, kami memperkirakan akan ada delapan juta lapangan kerja baru yang tercipta."
Pernyataan ini tidak hanya mencerminkan visi pembangunan yang progresif, tetapi juga komitmen pemerintah untuk mengatasi tantangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dalam upaya mewujudkan delapan juta lapangan kerja baru, investasi dalam proyek hilirisasi menjadi prioritas utama pemerintah.
Hilirisasi diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, sehingga menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal.
Melalui pengembangan teknologi dan modernisasi industri, proses hilirisasi akan menciptakan ekosistem ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah juga memanfaatkan momentum investasi strategis dengan meresmikan KEK Industropolis Batang.
Proyek ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana perencanaan yang matang dapat menarik minat perusahaan dalam negeri maupun asing untuk beroperasi dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, langkah ini diyakini akan membawa dampak positif jangka panjang.
Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Beliau berharap agar setiap provinsi memiliki setidaknya satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). "Idealnya, setiap provinsi memiliki satu KEK, sehingga totalnya nanti bisa mencapai 38 KEK," ujar Prabowo dalam kesempatan tersebut.
Dengan adanya KEK, daerah-daerah yang selama ini tertinggal dalam pembangunan ekonomi dapat mengalami percepatan pertumbuhan melalui penyediaan infrastruktur, kemudahan investasi, dan pelatihan sumber daya manusia.
KEK Industropolis Batang merupakan pengembangan dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang telah menunjukkan hasil positif dengan tujuh perusahaan sudah beroperasi, tujuh dalam tahap pembangunan, dan 13 dalam tahap perencanaan.
Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan KEK di provinsi lain. Dengan demikian, tidak hanya lapangan kerja baru yang akan tercipta, tetapi juga peningkatan produktivitas dan pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia.(*)