Jakarta dan Bekasi Dikepung Banjir, Warga Mulai Diungsikan
Jakarta kembali dilanda banjir akibat hujan yang terus terjadi selama beberapa hari terakhir. Di lokasi pengungsian korban banjir di Kampung Melayu dan Bidara Cina, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menawarkan relokasi ke rumah susun milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai solusi jangka panjang bagi warga.
Pemprov DKI Jakarta memiliki beberapa rumah susun yang dapat dihuni, termasuk di Jagakarsa yang sudah memiliki tiga tower siap pakai. "Tadi saya bilang ke warga, ini mau begini terus? Yuk, pindah deh ke rusun," kata Rano, Senin 3 Maret 2025, dikutip dari beritajakarta.go.id.
Hingga hari kedua musibah banjir, jumlah Rukun Tetangga atau RT yang terdampak di Jakarta terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. RRI melansir dari pantaubanjir.jakarta.go.id mencatat 91 RT terendam banjir per Selasa, 4 Maret 2025 pukul 06.54 WIB.
Wilayah terdampak banjir mencapai 12,57 km² dari total luas Jakarta yang mencapai 661,5 km². Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi serta luapan sungai yang melintas di berbagai kawasan Ibu Kota.
Beberapa RT yang terendam di antaranya berada di Kelurahan Kedoya Selatan, Rawa Buaya, dan Cengkareng Timur. Ketinggian genangan bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai 90 cm di RT 002 RW 005 Kedoya Selatan.
Di Kelurahan Rawa Buaya, genangan air setinggi 30 cm terjadi di RT 011 RW 001. Sementara itu, di Cengkareng Timur, beberapa RT mengalami genangan setinggi 50 cm, seperti RT 015 RW 016 dan RT 020 RW 016.
Status siaga juga diterapkan di beberapa pintu air yang menjadi indikator potensi banjir di Jakarta. Pintu Air Cengkareng Drain saat ini berstatus Siaga 1 dengan ketinggian air mencapai 335 cm.
Selain itu, Pintu Air Sunter Hulu dan Pintu Air Depok berada dalam status Siaga 2 dengan ketinggian air masing-masing 243 cm dan 281 cm. Pintu Air Marina Ancol, Bendung Cibalok-Gadog, dan Pintu Air Manggarai tercatat dalam status Siaga 3.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air. Masyarakat diminta mengikuti informasi resmi dan segera mengungsi jika kondisi memburuk.
Data banjir diperbarui secara berkala melalui situs resmi BPBD DKI Jakarta dan Dinas Sumber Daya Air. Warga dapat mengakses informasi terbaru melalui pantaubanjir.jakarta.go.id untuk mengetahui perkembangan terkini.Tidak hanya Jakarta, banjir juga melanda Bekasi. Banjir diberitakan juga merendam permukiman warga di Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, akibat luapan Kali Bekasi.
BPBD Kota Bekasi mencatat 150 Kepala Keluarga atau KK terdampak dengan ketinggian air mencapai 110 cm. Sebanyak 600 warga mengungsi, dengan 20 KK ditempatkan di musala setempat dan lainnya ke rumah kerabat.
Untuk keamanan, BPBD setempat berkoordinasi dengan PLN guna memutus sementara aliran listrik di wilayah terdampak. Di wilayah lain, banjir merendam seluruh Kompleks Villa Jatirasa, Jatiasih, Bekasi, sejak Selasa 4 Maret dini hari.
Warga terdampak terpaksa mengungsi atau bertahan di lantai dua rumah mereka. "Satu kompleks terendam semua, air mulai masuk deras sekitar pukul 01.00 WIB,” kata Rozak, warga setempat.
Ketinggian air bervariasi, bahkan mencapai satu meter di lantai dua rumah yang dekat dengan Sungai Cikeas. Sebagian warga mengungsi ke posko darurat yang disediakan relawan dan pengurus RW.
"Banyak yang bertahan di atap, Basarnas dan relawan sudah turun membantu," ujar Rozak (*)