Breaking News :
WEB UTAMA
Lebaran 2025, Awas Dompet Pingsan Harga Daging Sapi Terus Meroket

Lebaran 2025, Awas Dompet Pingsan Harga Daging Sapi Terus Meroket

Pekan terakhir Ramadan 2025, sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kuningan semakin sibuk menjelang Lebaran, dengan penjualan mencapai angka yang signifikan.
Lebaran 2025, Harga Daging Sapi Terus Meroket

Penjualan daging sapi pun meningkat signifikan, bahkan ada yang mencapai 4 ekor per hari, namun kenaikan harga menjadi tantangan bagi pedagang dan pembeli.

Pedagang daging sapi di Pasar Kepuh, Udin Kapsul mengatakan meskipun penjualan meningkat pesat, dengan 4 ekor sapi terjual setiap harinya, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa harga daging sapi semakin mahal.

Udin mengatakan meskipun permintaan melonjak, mereka terpaksa menaikkan harga untuk menutupi biaya pasokan yang lebih tinggi.

"Biasanya kami hanya bisa menjual sekitar 1-2 ekor sapi per hari. Sekarang, dengan permintaan yang tinggi, kami menjual hingga 4 ekor per hari. Tapi harga dari grosir sudah naik, jadi kami harus menyesuaikan harga jual ke konsumen," ujarnya, Kamis (27/3/2025).

Udin menambahkan kenaikan harga daging sapi ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan menjelang Lebaran, yang membuat stok terbatas.

"Kami harus cepat-cepat mengatur pasokan agar tidak kehabisan. Tapi, setiap kali pasokan datang, harga tetap naik. Ini tantangan bagi kami," ujarnya.

Udin menambahkan kenaikan permintaan daging sapi akan memuncak pada H-2 lebaran. "Biasanya bisa mencapai 30-40 ekor pada saat itu. Untuk sapinya sendiri, kami menggunakan sapi limosin lokal dari Kuningan namun dengan kualitas terbaik," katanya.

Bagi pembeli, lonjakan harga daging sapi ini membuat mereka harus lebih bijak dalam mengatur anggaran. Seorang Pembeli, Aah mengungkapkan meskipun ia membutuhkan daging sapi untuk hidangan Lebaran, harga yang semakin tinggi membuatnya harus mengurangi jumlah pembelian.

"Saya biasanya membeli sekitar 3 kilogram daging sapi untuk keluarga, tapi dengan harga yang melonjak, saya hanya bisa membeli 2 kilogram saja. Ini cukup mempengaruhi anggaran belanja saya untuk Lebaran," ujarnya.

Ia mengaku harus lebih selektif dalam memilih bahan makanan lain agar bisa tetap menyediakan hidangan khas Lebaran.

"Daging sapi mahal, jadi saya kurangi belanja bahan lain, seperti ayam atau sayur, agar anggaran tetap cukup untuk kebutuhan keluarga saat Lebaran," ucapnya.

Menanggapi situasi ini, Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar telah merencanakan sejumlah langkah untuk menstabilkan harga. Selain menambah pasokan daging sapi dari peternak lokal, operasi pasar juga akan digelar untuk menekan harga di pasar tradisional.

Namun, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, kenaikan harga daging sapi masih menjadi beban bagi pedagang dan pembeli. Bagi pedagang, peningkatan penjualan yang signifikan tentu menjadi hal positif, meski harus diimbangi dengan biaya tinggi. Bagi pembeli, mereka berharap dapat merayakan Lebaran dengan hidangan yang diinginkan tanpa perlu terlalu terbebani oleh harga yang terus meningkat.(*)
BERITA TERKINI
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar