BREAKING NEWS
WEB UTAMA

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi di Bank BJB


Rumah Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlihat sepi usai beredarnya kabar penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/3) terkait dugaan korupsi di Bank BJB.

Foto : Ridwan Kamil

Terpantau hanya ada sejumlah kendaraan roda empat maupun roda dua yang terparkir di dalam rumah Ridwan Kamil di Jalan Gunung Kencana, Kelurahan Cidadap, Kota Bandung.

Selain itu, terlihat sejumlah awak media yang berada tepat di depan rumah Ridwan Kamil untuk mendapatkan informasi mengenai kabar penggeledahan tersebut.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin, menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

Informasi penggeledahan tersebut dibenarkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto.

"Betul, terkait perkara BJB," kata Setyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (5/3), mengumumkan telah memulai penyidikan kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk.

"Ya, kami sudah menerbitkan surat penyidikan," Kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Rabu (5/3).

Mengenai kapan pihak KPK akan mengumumkan siapa saja pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan konstruksi perkara tersebut, Setyo mengatakan hal itu menjadi kewenangan tim penyidik KPK.

"Tindak lanjut terhadap penanganannya, setelah dilakukan rilis terkait penentuan terhadap perkara tersebut, ya jadi kewenangan dari penyidik dan direktur atau deputi kapan akan dilakukan tindak lanjutnya," kata Setyo.

Sebelumnya nama Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB, tengah menjadi sorotan publik usai secara mendadak mengajukan permohonan pengunduran diri. Permohonan tersebut telah diterima oleh perseroan pada Rabu (4/3).

Kabar pengunduran diri ini dikonfirmasi oleh Corporate Secretary Bank BJB, Ayi Subarna. Ia menyatakan bahwa perseroan telah menerima surat pengunduran diri Yuddy pada hari tersebut.

Keputusan tersebut langsung menjadi bahan perbincangan, baik di kalangan publik maupun internal Bank BJB. Apalagi, Bank BJB diduga terseret kasus dugaan korupsi terkait markup dana penempatan iklan pada periode 2021-2023 yang nilainya mencapai Rp200 miliar. Dugaan ini tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski demikian, hingga kini alasan pasti di balik pengunduran diri Yuddy Renaldi belum diungkapkan. Keputusan terkait pengunduran dirinya akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) periode buku 2024.

Lantas, seperti apakah sosok Yuddy Renaldi Dirtut Bank BJB yang mengundurkan diri? Berikut ini profilnya, melansir berbagai sumber.

Yuddy Renaldi, pria kelahiran Bogor tahun 1964, dikenal sebagai sosok berprestasi dengan rekam jejak pendidikan dan karier yang cemerlang di dunia perbankan. Ia menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, dan lulus pada tahun 1990.

Kemudian, Yuddy melanjutkan pendidikan pascasarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta dengan meraih gelar Magister Manajemen pada tahun 2000. Karir perbankan-nya dimulai di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Setelah itu, ia bergabung dengan Bank Mandiri, tempat di mana kariernya semakin berkembang.

Pada periode 2013-2016, Yuddy dipercaya menjabat sebagai Group Head Special Asset Management II Bank Mandiri. Lalu, di tahun 2016-2017, ia menduduki posisi Group Head Subsidiaries Management.

Setelah berkiprah di Bank Mandiri, Yuddy bergabung dengan Bank BNI pada 2017-2019 dan menjabat sebagai Executive Vice President (SEVP) Remedial & Recovery Bank BNI.

Berkat pengalamannya yang luas, pada tahun 2019 Yuddy dipercaya menempati posisi sebagai Direktur Utama Bank BJB. Selama kepemimpinan-nya, ia berupaya mendorong Bank BJB menjadi bank BUKU IV dengan modal inti di atas Rp30 triliun.

Ia juga berkomitmen memperkuat pembiayaan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di wilayah Jawa Barat. Di masa kepemimpinan-nya, Bank BJB sempat ditunjuk oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Ridwan Kamil, sebagai lembaga keuangan yang mendukung pembiayaan proyek infrastruktur strategis di Jawa Barat.

Permohonan pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama Bank BJB kini menjadi perhatian publik. Keputusan final mengenai pengunduran diri tersebut akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 yang akan digelar dalam waktu dekat.

Publik pun menantikan hasil keputusan tersebut, mengingat peran Yuddy Renaldi yang cukup signifikan dalam membawa Bank BJB berkembang selama masa kepemimpinan-nya.

Jika permohonan pengunduran dirinya disetujui, Bank BJB diprediksi akan segera menunjuk sosok pengganti untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan menjaga stabilitas perusahaan di tengah isu yang sedang bergulir.(*)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar