
Kemenhut Revitalisasi 4 DAS Hulu di Kabupaten Bogor, Ini Data Lengkapnya
0 menit baca
Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi komitmen untuk mengembalikan 4 Daerah Hulu Sungai yang mengalir dari Bogor menuju Jakarta , Banten dan Bekasi di mulai dari hulu DAS Ciliwung di Puncak Bogor, Sabtu (22/3/2025).
Seperti di lahan milik PTPN1 Regional 2 Gunung Mas yang kini tengah gencar melakukan penanaman pohon di atas lahan yang di konsesikan kepada pihak ke 3.
Sebelumnya di tengarai jika PTPN banyak mengobral kemudahan Kerja Sama Operasional (KSO) dalam kerjasama operasional pemanfaatan lahan.
Akibatnya lahan yang di KSO kan tidak di pergunakan sesuai peruntukannya yakni perkebunan, konservasi, ketahanan pangan dan sejenisnya.
Menteri Kehutanan RI Raja Juli memastikan menyediakan 50 ribu bibit pohon yang akan di tanam di 300 hektar kawasan hulu di DAS Ciliwung Puncak Bogor.
"Hari ini bibit yangbsudah disiapkan sebanyak 50 ribu bibit mungkin bisa mencover 200 atau 300 hektar tergantung pola tanam dan lahannya, tapibInsya Allah Kang Dedi Mulyadi sudah bilang ke saya kita akan hijaukan terus semoga ini konsisten tetap terjaga , tidak panas panas tai ayam," jelas Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Sabtu (22/3/2025).
4 Hulu DAS tersebut adalah
1. Hulu CIliwung di Telaga Saat dan Telaga Warna Cisarua Puncak Bogor yang mengarah ke Jakarta ,
2. Hulu DAS Kali CIkeas di Kawasan Sentul Babakan Madang dan Sekitarnya mengarah ke Kali Bekasi
3. Kemudian DAS Cisadane di Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Pamijahan.
4. Hulu DAS Cisadane di Kecamatan Cijeruk dan Sekitarnya
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Mengingatkan kepada pelaku perusak alam untuk bertaubat.
"Dalam falsafah sunda di era Kerajaan Pajajaran mengenal 4 jenis hutan, Yakni hutan tutupan (taman nasional), hutan titipan (lindung), hutan awisan (cadangan) dan hutan garapan, bagi saya, hutan itu pusat ekosistem dan spriritual manusia, masa hutannya mau dinjek-injek, orang kan pastinya gak boleh diganggu, hingga nanti lahir penyakit, bencana dan lainnya," tegas Dedi Mulyadi.
Pemprov Jabar berencana untuk membeli pohon tua yang di tanam perusahaan dalam jangka waktu lama untuk tidak di tebang dan di jadikan pohon abadi.
"Setelah saya berkeliling melihat penanaman di Danau, ternyata ada pohon besar yang di tanam akan di panen pemiliknya, kita sedang usulkan rancangannya aga pohon besar tadi tidak di tebang atau di panen tapi di beli dan di jadikan pohon abadi untuk konservasi," tambah Dedi Mulyadi.
Pada kesempatan itupun Gubernur Jawa Barat menyinggung sedikit kepada kementrian kehutanan yang hanya melakukan penyegelan yang seharusnya juga eksekusi pembongkaran bangunan di atas lahan yang di kuasainya.
"Kalau dibongkar bangunannya, air hujan meresap ke tanah, sementara kalau plang pengawasan, nanti musim kemarau orang pada lupa kalau bangunan liar di hutan lindung itu seharusya sudah dibongkar dan nanti ketika musim hujan, rakyat minta Bupatinya membongkar bangunan yang lahannya milik Kementerian Kehutanan," tutup Dedi Mulyadi.(*)