
Hari Ini Indonesia Kirim Bantuan, Korban Gempa di Myanmar Terus Bertambah, Meninggal 1.700 dan 3.400 Luka-luka
0 menit baca
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7,7 magnitudo di Myanmar terus meningkat. Otoritas Myanmar mengatakan, hingga kini korban meningg akibat bencana alam itu mencapai 1.700 orang.
"Gempa berkekuatan 7,7 skala richter, salah satu gempa terkuat di Myanmar dalam satu abad, mengguncang negara Asia Tenggara yang dilanda perang itu pada hari Jumat. (Telah) menyebabkan sekitar 1.700 orang tewas, 3.400 orang terluka, dan lebih dari 300 orang hilang hingga hari Minggu, kata pemerintah militer Myanmar dilansir Reuters, Senin (31/3/2025).
Kepala junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, menyebut jumlah korban tewas dapat meningkat. Kini pemerintahannya menghadapi situasi yang menantang.
India, Tiongkok, dan Thailand termasuk di antara negara-negara tetangga Myanmar yang telah mengirimkan bahan dan tim bantuan. Termasuk bantuan dan personel dari Malaysia, Singapura, dan Rusia.
"Kerusakan telah meluas. Dan kebutuhan kemanusiaan terus bertambah setiap jam," kata Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam sebuah pernyataan.
"Dengan meningkatnya suhu dan musim hujan yang akan segera tiba dalam beberapa minggu ke depan. Ada kebutuhan mendesak untuk menstabilkan masyarakat yang terkena dampak sebelum krisis sekunder muncul," tambahnya.
Kehancuran akibat gempa yang terjadi pada Jumat (28/3) itu telah menambah penderitaan di Myanmar, yang sudah dilanda kekacauan. Ini akibat perang saudara yang berawal dari pemberontakan nasional setelah kudeta militer tahun 2021 menggulingkan pemerintahan terpilih peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.
Infrastruktur penting termasuk jembatan, jalan raya, bandara, dan rel kereta api di seluruh Myanmar telah rusak. Hal itu memperlambat upaya kemanusiaan.
Sementara konflik yang telah menghantam ekonomi, membuat lebih dari 3,5 juta orang mengungsi. Serta melemahkan sistem kesehatan terus berlanjut.
Di beberapa daerah dekat episentrum, penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa bantuan pemerintah terbatas. Sehingga warga harus berjuang sendiri.
"Penting untuk memulihkan rute transportasi sesegera mungkin," kata Min Aung Hlaing kepada para pejabat. Gempa bumi ini juga mengguncang beberapa bagian negara tetangga Thailand, merobohkan gedung pencakar langit yang sedang dibangun dan menewaskan 18 orang di seluruh ibu kota.
Setidaknya 76 orang masih terjebak di bawah reruntuhan gedung Bangkok yang runtuh. Operasi penyelamatan terus berlanjut untuk hari ketiga dengan menggunakan pesawat nirawak dan anjing pelacak untuk mencari korban selamat.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim relawan dan bantuan untuk korban gempa Myanmar, hari ini Senin (31/3/2025), Diketahui, bencana gempa besar yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) kemarin memakan ribuan korban.
"Besok sore (31/3) akan mulai ada tim yang berangkat, Selasa (1/4) pagi akan ada tim lagi yang berangkat. Kemudian logistik yang lain juga akan segera disusulkan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Minggu (30/3/2025).
"Jadi, kita bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, BNPB, TNI, Polri, Baznas. Dan lembaga-lembaga lain sudah mengonsolidasikan bantuan untuk saudara-saudara kita di Myanmar," ujarnya.
Ia menyebutkan, logistik akan dikirimkan secara bertahap, namun saat ini pemerintah mengupayakan pengiriman kebutuhan-kebutuhan yang paling mendesak terlebih dahulu. Yakni, tempat perlindungan atau selter, obat-obatan, dan tenaga medis.
"Yang jelas kan ada emergency (kegawatdaruratan) yang harus segera berangkat, terutama tim penyelamatan Badan SAR Nasional. Jadi, logistiknya yang dikirim bertahap," ujarnya.
Pada rapat tingkat Menteri Luar Negeri Asia Tenggara, juga sudah disebutkan tentang kebutuhan yang paling mendesak adalah selter dan obat-obatan. "Termasuk juga tenaga medis," katanya.
Selain mengirimkan tim, pemerintah Indonesia juga akan membantu untuk merekonstruksi tempat tinggal. Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) menyatakan bantuan yang akan dikirimkan untuk korban bencana gempa bumi di Myanmar dan Thailand.
Bantuan itu meliputi pengiriman tenaga SAR, tenaga medis darurat untuk memberikan pertolongan pertama, serta bantuan logistik senilai satu juta dolar AS (sekitar Rp16,5 miliar). Bantuan logistik terdiri atas obat-obatan, makanan, tempat penampungan sementara, dan penyuling air bersih.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto melalui pesan di X pada Jumat (28/3) juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Myanmar dan Thailand atas bencana alam tersebut. Presiden juga memastikan kesiapan pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk pemulihan kawasan terdampak.(*)