
Danrem Cek Lokasi Jembatan Terputus di Cisarua Puncak
1 menit baca
Hujan deras di kawasan Puncak Bogormengakibatkan banjir dan luapan sungai hingga mengakibatkan korban jiwa. Sebanyak 140 Kepala Keluarga (KK) dengan 204 jiwa warga mengungsidan 486 warga terdampak banjir di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Dan Desa Tugu Selatan menjadi salah satu titik terbanyak memakan korban.(3/3/25).
Dalam kunjungan kerjanya, Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan, Pemkab Bogor akan menyegerakan regulasi untuk mempercepat proses penanganan bencana yang terjadi di Cisarua dan wilayah lainnya di Kabupaten Bogor.
Salah satu yang krusial adalah menghubungkan Kembali jembatan yang terputus akibat luapan sungai dan hujan deras di Cisarua sebelum Idul Fitri akhir maret ini.
"Kita tidak sedang mencari kesalahan, yang terpenting bagaimana yang mengungsi ini ingin tetap berpuasa, kita sediakan untuk berbuka dan sahur, nanti untuk percepatan perbaikan jembatan terputus agar dapat segera di pergunakan karena 3 minggu lago afa hajat besar Idul Fitri," jelas Bupati Bogor Rudy Susmanto, Senin (3/3/2025).
Banjir mulai surut, warga rumahnya semalaman tergenang membersihkan lumpur dan air serta matrial lain terbawa banjir.
Komandan Korem 061 Suryakancana, Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi melakukan tinjauan ke sejumlah titik lokasi banjir dan jembatan terputus.
“Banjir genangan yang di alami ratusan warga ternyata lebih banyak di akibatkan oleh sumbatan saluran drainase oleh sampah, sekarang pembangunan banyak rumah yang di bangun di atas sungaimenjadi penyebabnya," ungkap Brigjen Faisol Izuddin Karimi.
Sementara itu Komandan Kodim 0621 Letkol Henggar Tri Wahono menyiapkan 150 personel Kesehatan dan dapur umum untuk warga kobran banjir yang mengungsi.
"Kita siapkan personel kesehatan, dan anggota untuk membantu evakuasi matrial lumpur di lokasi banjir, dapur umum dan posko kesehatan," tambah Dandim Letkol Henggar Tri Wahono.
Selain membuat posko Kesehatan dan dapur Umum keterlibatan TNI juga akan di terjunkan untuk menghubungkan jembatan yang terputus untuk sementara waktu menunggu rekonstruksi permanen dari pemerintah.(*)