
Situs Gunung Padang di Cianjur Warisan Tertua Dunia Kalahkan Piramida Giza Mesir
Situs Gunung Padang terletak di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Situs ini ditemukan pada tahun 1914 dan masih diteliti hingga saat ini. Menurut beberapa ahli sejarah, situs Gunung Padang disebut sebagai situs tertua di dunia yang mengalahkan Piramida Giza yang ada di Mesir.(12/2/25)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan keragaman budaya sebanyak 228 cagar budaya. Menurutnya, salah satu caga budaya yang juga patut diperhitungkan yaitu situs Gunung Padang, sebagai yang tertua di dunia.
Ia mengatakan, situs tersebut berusia puluhan ribu tahun, termasuk dalam peninggalan zaman Megalitikum. Namun, ia menyebut, usia tersebut belum terkonklusif secara benar.
"Ada yang ratusan tahun, ribuan tahun, puluhan ribu tahun. Ini yang saya kira perlu kita jadikan bagian untuk melengkapi informasi tentang situs Megalitikum Gunung Padang," ujar Fadli di acara Diskusi Publik Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang, di Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, warisan budaya Indonesia yang begitu besar dan menjadi peradaban tertua di dunia. Salah satunya, termasuk Situs Gunung Padang.
"Kalau salah satu yang tertua di dunia sudah pasti, tetapi kalau politisi kita berani mengklaim, tertua di dunia. Salah satunya, kalau kita lihat prasejarah dari temuan-temuan fosil itu," ucapnya.
Ia mengatakan, Gunung Padang dibuat oleh tangan manusia, yang terlihat dari susunan bebatuan yang tersisa. "Inilah yang perlu dijawab, kalau saya orang awam dan juga menyukai bacaan-bacaan berkait arkeologis, sudah jelas ini man-made," katanya.
Diketahui, Situs Gunung Padang sudah pernah diteliti dan diriset pada tahun 2012. Namun penelitian tersebut terhenti pada tahun 2014 karena kekurangan dana.
Pada penelitian tahun 2014, ditemukan lapisan tua yang berusia sekitar 5.900 Sebelum Masehi di kedalaman empat meter. Lapisan tersebut didiga lebih tua daripada Piramida Mesir.
Tahun 2025 ini rencananya akan kembali diadakan penelitian Situs Gunung Padang. Ia memastikan, akan mengundang sejumlah ahli untuk meriset terkait peninggalan Megalitikum di Situs Gunung Padang.
"Kalau kita lakukan riset lebih lanjut terhadap Situs Gunung Padang ini, kita perlu kolaborasi dengan berbagai pihak dan ahli. Termasuk jika diperlukan, saya kira juga mengundang atau mempersilakan ahli-ahli luar negeri," katanya. (*)