Dibalik Kegaduhan Dunia Pendidikan Karawang, Ini Ada Kemolekan Lain Wajib Diketahui!
Font Terkecil
Font Terbesar
SDN Karawang Wetan 1 mencatat prestasi molek yang membanggakan dengan meraih predikat "Sekolah Ramah Anak Tingkat Nasional 2024", menjadikannya satu-satunya Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Jawa Barat yang mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).(13/2/2025).
Penghargaan ini diberikan pada peringatan Hari Ibu, Desember 2024 lalu, setelah sekolah ini menjalani mengikuti serangkaian audit ketat sejak Agustus 2024. Hasilnya diumumkan pada September 2024, memastikan SDN Karawang Wetan 1 sebagai perwakilan Jawa Barat yang memenuhi standar nasional Sekolah Ramah Anak.
Namun, di balik pencapaian gemilang ini, sekolah masih menghadapi tantangan besar terutama dalam ketersediaan ruang kelas yang belum memadai.
Salah satu standar utama Sekolah Ramah Anak adalah pembelajaran satu shift, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, efektif, dan tidak membuat siswa kelelahan. Sayangnya, kondisi di SDN Karawang Wetan 1 masih jauh dari ideal.
Dengan jumlah siswa mencapai 890 orang tetapi hanya memiliki 10 ruang kelas, sekolah ini masih terpaksa menerapkan sistem tiga shift untuk mengakomodasi seluruh peserta didik.
“Kami ingin menerapkan sistem satu shift agar sesuai dengan standar Sekolah Ramah Anak, tetapi keterbatasan ruang kelas membuat kami harus menjalankan pembelajaran hingga tiga shift. Biasanya kegiatan belajar mengajar berlangsung hingga pukul 16.30 WIB,” ungkap Yeni Mulyani, M.Pd., Kepala Sekolah SDN Karawang Wetan 1 yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Karawang Timur.
Sistem tiga shift ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi siswa yang masuk di shift terakhir. Mereka harus belajar hingga sore hari, yang berpotensi mengurangi waktu istirahat dan bermain, serta meningkatkan risiko kelelahan.
Meskipun telah meraih penghargaan nasional, SDN Karawang Wetan 1 masih memiliki harapan besar kepada pemerintah agar memberikan perhatian lebih, khususnya dalam penambahan ruang kelas.
“Kami berharap ada solusi dari pemerintah untuk menambah ruang kelas baru. Ini akan sangat membantu agar siswa bisa belajar lebih nyaman tanpa harus menjalani sistem tiga shift,” tambah Yeni.
Sebagai satu-satunya SD di Jawa Barat yang meraih predikat Sekolah Ramah Anak tingkat nasional, SDN Karawang Wetan 1 telah menjadi contoh bagi sekolah lain. Namun, tanpa fasilitas yang memadai, sekolah ini masih menghadapi tantangan besar dalam memastikan bahwa prinsip Sekolah Ramah Anak benar-benar bisa diterapkan secara maksimal.
Diharapkan dengan adanya dukungan lebih dari pemerintah dan masyarakat, SDN Karawang Wetan 1 dapat semakin berkembang dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.(*)