
Bahaya BBM Oplosan! Risiko Kerusakan Mesin, Dampak Lingkungan, dan Kasus Korupsi Energi
0 menit baca
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) oplosan telah menjadi isu yang mengkhawatirkan, terutama karena dampaknya yang signifikan terhadap mesin kendaraan bermotor dan lingkungan.
BBM oplosan, yang merupakan campuran bahan bakar dengan kualitas di bawah standar, dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan menurunkan performa kendaraan.
Selain itu, baru-baru ini kasus korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina subholding serta kontraktor K3S mengungkap praktik pencampuran bahan bakar yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun (info 2024).
Kasus ini melibatkan tujuh tersangka, empat di antaranya oknum pekerja Pertamina dan tiga pihak swasta. Mereka diduga membeli Pertalite, kemudian mencampurnya sehingga menghasilkan BBM yang dijual dengan harga Pertamax.
Praktik pengoplosan ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menimbulkan bahaya serius bagi mesin kendaraan. Menurut laman Federal Oil, penggunaan BBM oplosan dapat mengakibatkan mesin menjadi mudah rusak bahkan pada kendaraan yang sebelumnya berperforma tinggi.
BBM oplosan memiliki karakteristik yang berbeda dari bahan bakar asli. Perbedaan nilai oktan yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin menyebabkan pembakaran tidak optimal. Hal ini berujung pada:
1. Penurunan kualitas bahan bakar: Pembakaran yang tidak sempurna mengakibatkan residu dan kerak di ruang bakar.
2. Tarikan mesin yang berat: Performa kendaraan menurun, sehingga kenyamanan berkendara terganggu.
3. Mesin mengalami knocking: Proses pembakaran yang tidak sempurna memicu bunyi ngelitik yang dapat mempercepat kerusakan komponen mesin.
Dampak penggunaan BBM oplosan tidak berhenti pada kerusakan mesin saja. Lingkungan juga turut terdampak karena:
4. Peningkatan emisi gas buang: Mesin yang tidak efisien menghasilkan lebih banyak polutan, yang mencemari udara.
5. Kerusakan komponen mesin yang cepat: Mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan rusak dan limbah elektronik.
Kasus korupsi yang melibatkan BBM oplosan menambah dimensi serius dalam permasalahan ini.
Praktik pencampuran BBM tidak hanya menurunkan kualitas bahan bakar, tetapi juga menggerogoti kepercayaan publik terhadap industri energi nasional.
Pengawasan yang ketat dan penggunaan BBM berkualitas tinggi menjadi sangat penting untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan menjaga kinerja mesin kendaraan.(*)