Polda Bali Bongkar Jaringan Prostitusi Internasional dari Rusia
Polda Bali Bersama Polres Badung berhasil mengungkap jaringan prostitusi internasional yang dilakukan dua warga Rusia. Mereka menawarkan wanita penghibur melalui situs daring yang memiliki jaringan di 129 negara dan belasan kota di Indonesia.
Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya, mengatakan polisi menangkap kedua pelaku di sebuah hotel di Kabupaten Badung. "Saat ini penyelidikan terus dikembangkan untuk mengungkap jaringan-jaringan lainnya," ujarnya, Senin (13/1/2025).
Menurut Daniel, penyelidikan bermula dari informasi publik terkait keberadaan situs web prostitusi. Berdasarkan laporan masyarakat, polisi lalu menangkap AK (27) sebagai pengendali wilayah Bali dan MT (31) sebagai manajer operasional.
"Para tersangka diketahui telah mengoperasikan jaringan ini selama dua tahun terakhir," ujarnya. Daniel mengatakan para pengguna jasa prostitusi online itu dikenakan tarif antara USD300-350 (Rp4,86-5,67 juta).
"Pelanggan dapat mengakses website dan membuat akun untuk bertransaksi," ujarnya. Setelah itu, lanjut Daniel, pelanggan wanita penghibur di kota atau negara yang diinginkan.
Para tersangka dijerat pasal berlapis seperti Pasal 45 Ayat (1) Undang-Undang ITE dengan ancaman hukuman enam tahun penjara. Kemudian Pasal 2 Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara. (*)