Penuhi Gizi Anak-Anak Daerah Miskin, Presiden Perintahkan Ini
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam rangka pemenuhan gizi anak-anak. Di mana target utama penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada daerah dengan angka stunting dan kemiskinan tinggi. 
Presiden Prabowo Subianto saat memimpin rapat terbatas tertutup terkait percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Istana Merdeka, Jumat (17/1/2025) (Foto: Biro Pers Setpres)
"Mana titik-titik yang kira-kira belum disentuh oleh Badan Gizi, karena bertahap ya, nah yang daerah-daerah ini. Kira-kira ngerjakan yang mana, tapi mungkin prioritasnya adalah pada daerah-daerah yang angka stuntingnya tinggi sama kemiskinannya tinggi," ujar Mendagri Tito dalam keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/1/2025).
Mendagri menuturkan, kontribusi setiap daerah akan disesuaikan dengan kemampuan pendapatan asli daerah (PAD). Karena, untuk daerah dengan PAD rendah, kontribusi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dibantu dengan BGN.
“Kabupaten Badung PAD-nya 90 persen dari APBD-nya pemerintah pusat hanya 10 persen, mereka punya anggaran hampir Rp10 triliun. Anak SD-nya 72 ribu, mereka bisa meng-cover semua malah, meng-cover semua menawarkan, meng-cover semua dari APBD-nya cukup mereka," ucap Mendagri.
"Tapi ada juga yang PAD-nya rendah sekali, seperti Indonesia Bagian Timur. Nah, kalau ini mereka ya udah 500 anak-anaknya, yang lainnya akan di-cover oleh Badan Gizi Nasional,” kata Mendagri Tito.
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, program MBG menjadi langkah strategis mendukung pembangunan unggul. Karena, dengan SDM unggul, maka diharapkan Indonesia dapat mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
“Ini kelihatannya akan menjadi fokus perhatian untuk Indonesia. Juga demikian karena ini adalah investasi terbesar sumber daya manusia untuk menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar Dadan. (*)
