BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Pakar Sebut HMPV Tidak Sama dengan Covid-19

Sejumlah negara mulai waspada terhadap merebaknya wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini sedang marak di China. Virus tersebut kini tengah menjadi perhatian internasional, termasuk Indonesia.

Foto ilustrasi: HMPV Tidak Sama dengan Covid-19

Hal ini lantaran HMPV disebut menyebar dengan sangat luas dan cepat seperti halnya virus Covid-19. Sama dengan Covid-19, gejala yang ditimbulkan viris HMPV juga disebut memiliki kemiripan dengan Covid-19.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut HMPV tidak sama dengan Covid-19. Meskipun sama-sama menyerang saluran pernafasan namun keduanya tidak bisa sama.

Terkait kabar bahwa HMPV yang disejajarkan dengan Covid-19, Tjandra mengatakan bahwa anggapan itu tidak tepat. Menurutnya, ada tiga alasan mengapa HMPV tidak bisa sejajar dengan Covid-19.

"Pertama, HMPV bukanlah virus atau varian baru, ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Di sisi lain Covid-19 adalah varian baru dari virus corona," kata pakar kesehatan itu, seperti dikutip pada Sabtu (4/1/2025).

Kedua terkait gejala HMPV yang dinilai sama dengan Covid-19, menurut Tjandra gejala yang muncul dari masalah pernapasan dan infeksi paru-paru umumnya akan seperti batuk. Kemudiam, demam, atau mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit.

"Ketiga, ada juga yang menyebut HMPV mirip Covid-19 karena sekarang ada peningkatan kasus di China. Ini juga tidak tepat karena dari waktu ke waktu memang selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas," katanya.

"Apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China," ucap Tjandra menambahkan. "Jadi, tidak tepat kalau kita terlalu cepat mengorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada," ujarnya.

Semnatara Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mencatat sebanyak 327 sampel positif Human Metapneumovirus (HMPV) pada 2024. Ini diketahui berdasarkan data Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan laboratorium rumah sakit KKM.

Sedangkan pada 2023 lalu ditemukan 225 sampel positif HMPV di negara tersebut. Demikian dikutip dari pernyataan media yang dikeluarkan KKM di Putrajaya, Sabtu (4/1/2025).

KKM pun menyebut, infeksi HMPV bukan penyakit baru di negara tersebut. Mereka yang terkena infeksi HMPV juga tidak wajib melaporkan atau memberitahukan berdasarkan Undang-undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular tahun 1988 (UU 342).

KKM mengatakan HMPV merupakan salah satu infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus dari keluarga Pneumoviridae. Infeksi saluran pernapasan akan terus ada di masyarakat, karenanya perlu diwaspadai.

KKM mengatakan peningkatan infeksi saluran pernapasan akut pada akhir dan awal tahun merupakan fenomena yang sudah diperkirakan sebelumnya. Ini seiring dengan peningkatan infeksi saluran pernapasan yang juga dilaporkan terjadi di negara lain, terutama yang memiliki musim dingin seperti Tiongkok.

KKM lantas mengimbau masyarakat agar proaktif menjaga kesehatan diri dan mencegah penularan kepada orang lain. Terutama di area tertutup dan ramai.

Itu termasuk mereka yang berencana melakukan perjalanan ke negara-negara berisiko. Di antara langkah-langkah yang perlu dipraktikkan adalah kerap mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan sanitasi tangan.

Selanjutnya, menerapkan etika batuk yang baik dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Baik menggunakan tisu atau masker.

Selain itu, masyarakat perlu mengenakan masker, terutama bagi individu yang berisiko tinggi tertular atau memiliki gejala. Terutama saat berada di tempat tertutup atau ramai.

Mereka yang mengalami gejala berkepanjangan atau memburuk KKM menyarankan sebaiknya segera memeriksakan diri dan berobat ke fasilitas kesehatan. Baik di hospital pemerintah atau swasta terdekat.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi, KKM mengatakan selalu melakukan pemantauan dari waktu ke waktu, baik di dalam maupun luar negeri. Itu termasuk memantau virus penyebab Covid-19, Influenza, dan infeksi saluran pernapasan lainnya.

Posting Komentar
Tutup Iklan