Ketua PCNU Kabupaten Hadiri Perayaan Isro Mi'raj di Ponpes Lestari Alam Qurani di Majalaya Karawang
Selasa, Januari 28, 2025
Bertempat di halaman Pondok Pesantren Lestari Alam Qurani ratusan jemmah mengikuti peringatan atau perayaan Isro Miraj dan sekaligus Milad ke-5 dari Ponpes tersebut.(28/1/25).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat,muda dan agama diantaranya Ketua PCNU Kabupaten KH.Deden Permana, Buya Yusup Muhaib, Perwakilan komunitas Sorban Karawang juga perwakilan wali santri.
KH Muhammad Endang SW pimpinan di Lestari Alam Qurani menyebutkan kegiatan PHBI yang terselenggarakan ponpesnya diisi sejumlah acara pokok termasuk rutinitas santunan yatim piatu diberikan kepada 150 orang dan menghadirkan penceramah KH. Muhammad Rusnan asal Bengle , Majalaya, Karawang.
Diketahui Ponpes yang dihuni oleh ratusan santri tersebut menggartiskan biaya bagi bagi setiap santriwati dan santriwati yang berstatus yatim piatu.
Lestari Alam Qurani didirikan pada tahun 2020 silam dan beralamatkan Dusun III, Desa Ciranggon Kecamatan Majalaya, Karawang.
H. Endang sebutkan tujuan terpenting dari Isra Mi'raj adalah turunnya perintah shalat lima waktu secara langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Awalnya Allah memerintahkan shalat 50 kali sehari semalam. Namun atas saran Nabi Musa AS, Rasulullah SAW memohon keringanan hingga akhirnya ditetapkan menjadi lima kali sehari semalam.
Perintah shalat yang diterima langsung tanpa perantara Malaikat Jibril ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah shalat bagi umat Islam. Shalat menjadi tiang agama dan sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Allah SWT. Melalui shalat, seorang muslim dapat merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta seperti yang dialami Rasulullah saat Mi'raj.
Peristiwa Isra Mi'raj menjadi ujian keimanan bagi umat Islam saat itu. Banyak yang tidak percaya bahwa Nabi Muhammad SAW bisa melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam satu malam. Sebagian sahabat bahkan murtad karena menganggap cerita ini tidak masuk akal.Namun bagi mereka yang beriman, peristiwa ajaib ini justru semakin memantapkan keyakinan mereka akan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Ini menunjukkan bahwa iman sejati tidak hanya berdasarkan logika semata, tapi juga keyakinan akan hal-hal ghaib yang melampaui nalar manusia . Peristiwa Isra Mi'raj menjadi ujian keimanan bagi umat Islam saat itu. Banyak yang tidak percaya bahwa Nabi Muhammad SAW bisa melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam satu malam. Sebagian sahabat bahkan murtad karena menganggap cerita ini tidak masuk akal.
Masih dikatakan H Endang, Isra Mi'raj merupakan peristiwa luar biasa yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Tujuan utamanya bukan hanya menerima perintah shalat lima waktu, tapi juga memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah kepada Nabi Muhammad SAW serta menguatkan beliau dalam mengemban tugas kenabian.
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang cara memperingatinya, yang terpenting adalah kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa Isra Mi'raj dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan kualitas ibadah, penguatan keimanan, dan perbaikan akhlak seharusnya menjadi fokus utama kita dalam mengenang momen bersejarah ini.
Semoga dengan memahami makna dan tujuan Isra Mi'raj, kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bishawab,pungkasnya (*)