BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Jelang Hari Raya Nyepi, Ogoh-ogoh Mini Mulai Menjamur

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 akan jatuh tanggal 29 Maret 2025. Namun Ogoh-ogoh berukuran kecil atau yang sering dikenal dengan istilah ogoh-ogoh mini mulai menjamur di daerah sepanjang Jalan Kapal Lukluk atau Jalan Raya Sempidi, Badung, Bali. 

Foto ilustrasi pernak pernik Nyepi

Ogoh-ogoh adalah sebuah karya seni patung Bali yang biasa disertakan pada perayaan Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh mini adalah versi miniatur dari ogoh-ogoh yang biasanya dibuat dalam ukuran besar dan menakutkan.

Miniatur ogoh-ogoh dengan berbagai ukuran itu tampak dipajang rapi di pinggir jalan wilayah kapal Lukluk. Miniatur ogoh-ogoh tersebut, dibandrol mulai Rp 50.000 hingga Rp 600.000 tergantung ukuran, jenis, dan tingkat kerumitan ogoh-ogoh. 

Pemilik toko, Nyoman Daken kepada RRI Senin, (6/1/2025) mengatakan ogoh-ogoh yang dijualnya sudah mulai dicari sejak dua pekan terakhir. Ia menjual berbagai model miniatur bhuta kala dan perwujudan dewa, yakni Rangda, Celuluk, Paksi, Narasinga, dan Ganesha. 

"Ada sekitar 200 mini ogoh-ogoh besar kecil terjual. Paling laris itu yang ukuran kecil," ujarnya.

Sementara itu salah seorang warga asal Denpasar  Agung Surya mengaku rutin setiap tahun membeli ogoh-ogoh mini. Ogoh-ogoh ini untuk buah hatinya saat Hari Pengerupukan atau sehari menjelang Hari Raya Nyepi.

"Setiap tahun beli  untuk mainan, diarak oleh anak di rumah gitu," ucapnya. Tahun ini membeli ogoh-ogoh Ganesa, bukan tanpa alasan, pemilihan jenis ogoh-ogoh tersebut juga sebagai cara untuk mengedukasi sang anak tentang Dewa Ganesha."

Nyoman Daken konsisten membuat ogoh-ogoh mini meski hanya untuk dipajang di depan toko miliknya. Masyarakat yang berminat bisa langsung datang dan membeli ada juga menjual Pelinggih batu/tempat persembahyangan dan ornament lainnya. 

Ia dibantu oleh delapan pekerja untuk menyelesaikan ogoh-ogoh tersebut. Dikatakan, untuk menggarap satu ogoh-ogoh, membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk ogoh-ogoh berukuran satu meter. 

Dia berharap agar Tahun Baru Caka 1947 menjadi awal yang baik bagi para pemuda di Bali. Khususnya, ia menyebut, dalam berkesenian. 

“Semoga kreativitas ogoh-ogoh dapat terus menjadi simbol semangat berkarya dan menjalin persatuan.Dengan semangat kebersamaan menunjukkan bahwa inovasi dan tradisi dapat berjalan beriringan dalam melestarikan seni budaya Bali," katanya berharap.(*)

Posting Komentar
Tutup Iklan