Bulog Serap Gabah saat Panen Raya di Daerah Harga Jatuh
Perum BULOG memastikan penyerapan gabah di wilayah dengan harga yang tercatat menurun. Penyerapan ini dilakukan bersama Dinas Pertanian dan Dinas Pangan setempat sesuai data lapangan.
Kadiv Hubungan Kelembagaan Perum BULOG, Epi Sulandari, menjelaskan langkah ini bagian dari penugasan Bapanas. BULOG tetap memeriksa standar kualitas gabah yang dibeli untuk memastikan kelayakan.
"Untuk beberapa daerah yang tercatat harga gabahnya turun kami bersama-sama dengan Dinas Pertanian Setempat maupun Dinas Pangan setempat. Langsung menuju ke lokasi-lokasi sesuai dengan data tersebut dan kita melakukan upaya untuk penyerapan," ucapnya, Jumat (17/1/2025).
Epi menyebutkan jika kualitas tidak sesuai standar, BULOG akan menerapkan rafaksi atau penyesuaian harga. Gabah yang memenuhi syarat akan disimpan dalam bentuk gabah kering giling atau beras.
Lebih lanjut ia menyampaikan hingga Januari 2025, BULOG telah menyerap 294 ton gabah dan beras dari beberapa daerah. Langkah ini termasuk wilayah yang harga gabahnya turun atau sedang memasuki musim panen.
Perum BULOG juga akan memaksimalkan penyerapan gabah selama puncak panen raya pada Maret dan April 2025. Dari target 3 juta ton gabah, 80 persen akan diserap dalam dua bulan tersebut.
Epi Sulandari, menyampaikan pihaknya akan bekerja sama dengan instansi daerah. Kolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pangan setempat dilakukan untuk memastikan lokasi panen teridentifikasi.
"Puncak panen pada bulan Maret dan April. Maka kami akan fokus untuk penyerapan 3 juta ton ini sekitar 80 persen pada bulan Maret dan April," ucapnya dalam keterangannya, Jumat (17/1/2025).
“Kami akan mencari informasi posisi panen bersama dinas terkait,” ujar Epi. Dengan kerja sama ini, BULOG optimis target serapan gabah dapat tercapai.
BULOG kata dia juga memanfaatkan data harga gabah di bawah HPP sebagai acuan dalam pengadaan. Langkah ini diharapkan membantu menjaga stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan petani.(*)