Rindu Karawang Ku Kota Lumbung Padi
Jumat, Desember 06, 2024
Karawang sangat terkenal dengan sebutan "Kota Lumbung Padi" banyaknya hamparan sawah dimana-mana, baik di pelosok-pelosok Desa, maupun di Kota terlihat hamparan sawah. Dulu semasa kecil mungkin aku tidak paham dengan sebutan itu tapi beranjaknya usia akupun mengerti dan tentunya bangga dengan sebutan itu "Karawang Kota Lumbung Padi".
Tapi Sekarang banyak berdiri gedung-gedung Perindustrian, Perumahan Subsidi sampai Perumahan Elit dan bertambah merambah ke gedung-gedung tinggi menjulang seperti Apartemen dan Hotel. Bahkan merambah ke pelosok Desa.
Sawah-sawah sekarang tak urung menjulang, sepanjang mata memandang tergantikan oleh pemandangan industri, perumahan dan apartemen serta hotel.
Logikanya, dengan banyaknya perindustrian angka pengangguran harusnya tidak ada bahkan nol tapi faktanya masyarakat karawang asli banyak yang menganggur.
Logikanya jika banyak perumahan, rakyat karawang memiliki rumah, tidak ada yang mengontrak apalagi gelandangan ke sana kemari tiada rumah faktanya bisa kita lihat sendiri masih ada warga karawang mengontrak rumah bahkan ke sana kemari tanpa rumah.
Logikanya, dengan banyaknya perindustrian, perumahan, apartemen dan hotel masyarakat karawang harusnya terangkat derajatnya, kaya dan makmur namun nyatanya masih banyak mengeluhkan tidak adanya lapangan pekerjaan, mengeluhkan hidup makin sulit serba mahal.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang pada Bulan Maret 2024, penduduk miskin di Kabupaten Karawang tercatat sebanyak 187,77 ribu orang. Ahli Statistik Madya BPS Kabupaten Karawang Mina Nur Aini mengatakan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Karawang terjadi peningkatan dari berjumlah 187,23 ribu orang pada tahun 2023 meningkat menjadi 187,77 di tahun 2024.
Dari hasil survei ini, bisa digunakan oleh pemerintah atau pemangku kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menghapus angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia. (radarkarawang.id)
Apa yang salah dari ini semua?
Lalu siapa yang menikmati ini semua?
Sistem demokrasi kapitalislah yang hanya mencari manfaat dan keuntungan tanpa melihat dampak kepada orang lain.
Sistem demokrasi kapitalislah yang hanya memberikan keuntungan kepada suatu golongan, kepada para penguasa tanpa melihat rakyat menengah bawah. Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin terperosok kejurang kemiskinan.
Lantas bagaimana pandangan dalam sistem Islam
Tanah Sawah/Pertanian:
Setiap orang yang memiliki Tanah Sawah/Pertanian diharuskan mengelolanya. Pemerintah mengambil dari kas Baitul Mal (sistem keuangan Islam) memberikan modal kepada para petani yang tidak memiliki modal agar dapat menggarap tanahnya. Jadi pemerintahlah yang memudahkan para petani agar dapat menjalankan mata pencahariannya, membantu para petani bukan dialih fungsikan ke yang lain seperti bangunan industri, perumahan, apartemen dan hotel kecuali tanah pertanian itu di terlantarkan oleh pemiliknya selama 3 tahun maka pemerintah boleh mengambil dan menyerahkan kepada orang lain.
Umar bin Khaththab pernah berkata, ”Orang yang membuat batas pada tanah (muhtajir) tak berhak lagi atas tanah itu setelah tiga tahun ditelantarkan.” Umar pun melaksanakan ketentuan ini dengan menarik tanah pertanian milik Bilal bin Al-Harits Al-Muzni yang ditelantarkan tiga tahun. Para sahabat menyetujuinya sehingga menjadi Ijma’ Sahabat (kesepakatan para sahabat Nabi SAW) dalam masalah ini. (Al-Nabhani, ibid., Juz II hal. 241).
Perindustrian:
Dalam Kitab Taqiyuddin An-Nabawi, Di lihat dari segi bangunannya, industri termasuk pemilikan individu tetapi hukumnya tergantung pada produksi yang diprosesnya.
Jika produknya termasuk milik individu maka industri tersebut milik individu seperti pabrik tenun, pabrik elektronik. Sebaliknya jika produknya termasuk milik umum maka industri tersebut milik umum seperti pabrik tambang batu bara, pabrik tambang emas, pengolahan minyak bumi, pemerintah yang bertanggung jawab dalam kepemilikan dan keuntungannya di alokasikan untuk pemenuhan kebutuhan rakyat dan fasilitas rakyat.
Jaminan kehidupan rakyat:
Dan seluruh kebutuhan pokok setiap individu masyarakat dijamin secara sempurna oleh pemerintah. Jadi pemerintah mendirikan sesuatu atau membuat sesuatu bukan hanya untuk kepentingan dan kemanfaatan pribadi apalagi golongan tapi untuk masyarakat.
"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan di mintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang pemimpin (negara/daerah) adalah pemimpin (bagi warga/rakyatnya) dan akan di mintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. (HR. Bukhari).
"Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." (HR Muslim)
Maasyaallah, sungguh tak terbayangkan sangat sejahteranya bangsa Indonesia ini jika menerapkan sistem Islam, Bukan hanya Karawang yang terkenal lumbung padinya tapi secara Bangsa Indonesia ini terkenal dengan kekayaan alamnya jika diterapkan sistem Islam sudah pasti akan sejahtera negara dan tentunya seluruh rakyatnya.
Maka sudah seharusnya Indonesia memakai aturan dari Islam karena banyak kebaikan yang nantinya akan dirasakan oleh umat Islam maupun nonIslam
Wallohualam.
Oleh: Nurpiani, S. Kom
(Pengajar di Karawang)