BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Pj Gubernur Jabar Sepakat Kinerja BUMD Harus Ditingkatkan Lagi

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin sepakat kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) harus ditingkatkan, mengingat penyertaan modal untuk BUMD Jabar terbilang tak sedikit.

Bey Triadi Machmudin
Foto : Bey Triadi Machmudin

"Ya kinerja BUMD memang seharusnya ditingkatkan terus, BIJB yang dapat penyertaan modal Rp50 miliar, harusnya bisa lebih baik lagi, kemudian BJB juga, MUJ, Agronesia Jabar, Jasa Sarana harusnya lebih baik," kata Bey di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat.

Untuk Jasa Sarana, kata Bey, seharusnya berkinerja lebih baik dengan penunjukan sebagai pengelola operasional BRT Bandung Raya. Sementara, Agronesia Jabar harusnya bisa menjadi tempat menyimpan cadangan pangan minimal beras.

"Ini kita harus kerja keras bersama," katanya.

Untuk BIJB, ujar Bey, pihak Pemprov Jabar harus berkoordinasi juga dengan pemerintah pusat mengingat penumpang di Bandara Kertajati belum sesuai target yang ditentukan.

Bey mengungkapkan angin segar berhembus dari hasil pembicaraannya dengan Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang disebutnya memahami kondisi BIJB dan akan juga menjadi perhatian pemerintah pusat.

"Pemda tidak akan dibiarkan sendirian. Jadi ada beberapa kemungkinan yang bisa meningkatkan lalu lintas penerbangan, juga peningkatan kegiatan aktivitas di BIJB," ucap Bey menambahkan.

Anggota Komisi III DPRD Jabar (Bidang Keuangan) Mohammad Romli mengungkapkan bahwa opsi merger BUMD provinsi yang kurang produktif, bisa menjadi pilihan dari pemerintah daerah untuk optimalisasi kinerja BUMD.

Mohammad Romli menyebutkan bahwa optimalisasi peran BUMD, khususnya dalam aspek dividen, masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) besar Pemprov Jabar.

"Sejauh ini BUMD masih jalan di tempat," kata Romli dalam diskusi refleksi akhir tahun dan proyeksi tahun 2025 di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat.

Menurut Romli, sampai saat ini belum semua BUMD milik Pemprov Jabar berhasil memberikan kontribusi ke pendapatan daerah melalui dividen, bahkan dari seluruh BUMD, hanya sekitar tiga yang mampu setor dividen, sementara penyertaan modal terbilang terus masuk dengan jumlah tak sedikit.

Romli mengungkapkan pada 2024 ini, Pemprov Jabar sudah sepakat mengucurkan anggaran sekitar Rp7,95 triliun untuk penyertaan modal yang diinvestasikan pada sekitar 13 BUMD (untuk tahun 2025).

Namun, belum semua BUMD bisa memberikan kontribusi melalui dividen. Yang memberikan setoran dividen signifikan baru Bank BJB.

Menurut Romli, evaluasi besar perlu dilakukan untuk optimalisasi BUMD itu sendiri dengan tujuan agar pendapatan daerah dari BUMD bisa maksimal. Jika perlu, BUMD yang tidak sehat atau kinerjanya buruk, lebih baik digabungkan atau dimerger untuk efisiensi anggaran.(*)

Posting Komentar