Perahu Kelebihan Muatan Terbalik di Kongo, Puluhan Tewas
Sebuah perahu yang penuh penumpang terbalik di sungai di Kongo tengah, Selasa (17/12/2024). Insiden ini menewaskan setidaknya 25 orang dan menyebabkan puluhan orang hilang, dilansir dari AP News.
Perahu tersebut berangkat dari kota Inongo, timur laut Kinshasa, dan diperkirakan membawa lebih dari 100 penumpang. Kecelakaan terjadi beberapa ratus meter setelah perahu memulai perjalanan di Sungai Fimi.
Pencarian korban yang hilang masih dilakukan, dengan kekhawatiran jumlah korban tewas bisa lebih tinggi. David Kalemba, komisaris sungai Inongo, mengonfirmasi bahwa setidaknya 25 mayat telah ditemukan.
Perahu yang terbalik juga membawa barang-barang, membuat jumlah penumpang lebih sulit dipastikan. Di antara yang tewas terdapat anak-anak, namun jumlah pasti korban belum dapat dipastikan.
Ini adalah kecelakaan keempat tahun ini di provinsi Maï-Ndombe, yang banyak bergantung pada transportasi sungai. Meskipun pemerintah Kongo sering memperingatkan tentang kelebihan muatan, banyak daerah terpencil yang tidak memiliki akses transportasi darat yang memadai.
Sebagian besar penumpang berasal dari daerah-daerah yang tidak mampu membayar transportasi umum. Kecelakaan serupa terjadi sebelumnya, dengan 78 orang tenggelam pada Oktober dan 80 orang tewas pada Juni akibat perahu yang kelebihan muatan.
Kecelakaan terbaru memicu seruan agar pemerintah menyediakan alat pelampung di provinsi tersebut. Seorang penduduk setempat mengatakan bahwa kondisi navigasi di wilayah tersebut sangat berbahaya.
Banyak orang yang beralih menggunakan perahu kayu karena alasan keamanan, meskipun seringkali perahu tersebut tidak dapat menahan beban. Jalan-jalan darat sering terhambat oleh konflik antara pasukan keamanan dan pemberontak, yang menyebabkan akses ke transportasi darat terbatas.
Kejadian-kejadian serupa semakin sering terjadi, dengan perahu-perahu yang tidak dapat menampung jumlah penumpang yang besar. Pejabat Kongo telah berjanji untuk menindak pelanggaran keselamatan, tetapi tantangan besar tetap ada.(*)