Pencopotan Ketua KPU Jabar, Peringatan Keras untuk Penyelenggara
Pencopotan Ketua KPU Jawa Barat atas nama Ummi Wahyuni dari Jabatannya oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia atas pelanggaran yang dilakukannya dinilai Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnetship Indonesia (DEEP) Neni Nurhayati, menjadi langkah tepat guna menyelamatkan demokrasi bangsa.
Menurutnya, Integritas dari seorang penyelenggara menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap penyelenggara, sehingga pencopotan ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak agar tidak menyalah gunakan wewenang dan kekuasaan yang akan berdampak buruk bagi demokrasi bangsa.
"Hal ini tentu menjadi preseden buruk dalam demokrasi elektoral di Jawa Barat ya, sebab kita melihat bahwa ternyata penyelenggara pemilu justru menjadi aktor utama mencederai proses pemilu. Padahal integritas penyelenggara pemilu menjadi kunci kepercayaan publik," ungkapnya, Senin (2/12/2024).
Ia pun berharap Bawaslu bisa memastikan putusan DKPP ini berjalan dengan semestinya, dan kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh penyelenggara di berbagai tingkatan khususnya di Jawa Barat.
"Kasus dugaan pergeseran suara juga pernah dilaporkan oleh Pengadu kepada DEEP Indonesia melalui posko pengaduan. Saya berharap hal ini menjadi early warning untuk kpu kabupaten, kota lainnya di Provinsi Jawa Barat termasuk kepada jajaran sekretariat. DEEP mendorong Bawaslu bisa mengawal dan memastikan Putusan DKPP ini dijalankan sebagaimana mestinya,"jelasnya.
Neni pun mengingatkan, kedepan sejumlah agenda penting dalam pemilihan kepala daerah menjadi tantangan berat yang harus dihadapi penyelenggara.
Ia pun meminta seluruh masyarakat turut berpartisipasi mengawasi berbagai tahapan kedepan hingga pelantikan nanti.
"Tantangan terberat berikutnya adalah bagaimana mengambalikan kepercayaan publik apalagi saat ini sudah masuk proses rekapitulasi di Pemilihan Kepala Daerah 2024" tutupnya. (*)