Kenaikan PPN 12 Persen Diprediksi Kerek Harga Beras
Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas, Eko Purwanto, memprediksi harga beras akan naik setelah resmi dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen. Bukan hanya harga beras premium, Eko menyebut harga beras medium juga akan terkerek naik.
 |
| Foto ilustrasi |
“Kenaikan PPN 12 persen akan membuat masyarakat pindah untuk membeli beras medium. Jadi harganya (beras medium) juga akan naik,” kata Eko, Selasa (17/12/2024).
Disebutkan, kenaikan PPN 12 persen yang mulai diberlakukan per 1 Januari 2025 nanti, akan membuat harga beras premium naik sekitar Rp1.500 per kilogram. “Bagi beras itu angka yang tinggi sekali, karena biasanya kenaikan beras itu hanya seratus sampai dua ratus saja (per kilogram),” katanya.
Untuk itu dirinya memperkirakan harga beras premium nantinya bisa melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. “Bisa saja nanti harganya mencapai Rp 17.000 per kg,” ucap Eko.
Berdasarkan ketentuan Kementerian Perdagangan (kemendag), HET beras premium ditetapkan sebesar Rp14.900 per kg. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa, Lampung, Sulawesi, Sumatera Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Sementara HET Rp15.400 per kg ditetapkan untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara dan Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi. Berikutnya Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan, dan NTT.
Sementara HET beras premium untuk wilayah Papua dan Maluku sebesar Rp15.800 per kg. Disamping faktor beralihnya konsumen, Eko mengatakan jika pasokan beras di awal tahun juga cenderung akan menipis.
“Untuk stok berjalan saat ini masih aman. Tapi di bulan Januari-Februari nanti itu puncaknya paceklik,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi gejolak, Eko menyarankan agar pemerintah melalui Perum Bulog dapat meningkatkan penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Disamping itu, pemerintah diharapkan tetap menjalankan program bantuan pangan 10 kg beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.(*)
