Kementerian PU Segera Perbaiki Akses Terputus di Sukabumi
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum, segera melakukan perbaikan jalan dan jembatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana banjir dan longsor. Diketahui sedikitnya dari 44 titik jalan yang terputus akibat banjir dan longsor, sebanyak 37 titik telah berhasil dibuka dan dapat digunakan untuk akses mengirimkan bantuan logistin kepada warga terdampak. 
Salah satu akses jalan yang rusak akibat pergeseran tanah di Kabupaten Sukabumi. (Foto: Kementerian PU)
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi dan Daerah bahu membahu melakukan pembukaan akses jalan warga yang terdampak bencana. Perbaikan dilakukan dengan mengeruk material longsoran dan menperkuat dinding penahan tebingan, untuk meminimalisir terjadinya longsoran kembali.
“Penanganan sementara yang kita lakukan membuat DPT (Dinding Penahan Tebing) agar tidak terjadi tanah turun kembali yang akan menutupi jalan. Kita juga melakukan pembersihan-pembersihan sehingga jalur Selatan ini bisa segera bergerak ini kita tangani. Sementara kalau yang penurunannya sampai ke badan jalan kita harus ngepress tebing-tebing menambah badan jalan,” jelas Diana, Minggu (8/12/2024)
Diana menargetkan proses perbaikan sementara akses jalan dan jembatan yang terputus khususnya yang daurat untuk digunakan kegiatan warga serta distrubusi logistik, diperkirakan rampung selama dua minggu ke depan.
“Tetapi kalau yang dibawah tadi kita harus lakukan penguatan dinding sehingga jalannya bisa dilalui masyarakat. Sementara jalur yang terputus kita tutup selama kurang lebih 2 minggu untuk kita lakukan perbaikan, nanti ada jalur alternatif sehingga ini bisa cepat kita tangani untuk kegiatan masyarakat distribusi logistik dan bahan pokok,” terangnya.
Kementerian PU akan terus mengupayakan pembukaan jalan, tanpa mempermasalahkan status kewenangan jalan di daerah, apakah itu jalan nasional, provinsi, atau kabupaten. Hal itu dalam rangka mempercepat pembukaan akses jalan demi penanganan bencana yang optimal.(*)
