Kedubes Suriah di Jakarta Kibarkan Bendera Baru
Kedutaan Besar Suriah di Jakarta mengibarkan bendera baru, pascadigulingkannya Presiden Bashar al Assad. Hal itu terlihat dalam unggahan Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdulmonem Annan di akun Facebook, Selasa (10/12/2024).
“Ini adalah bendera baru Suriah setelah kekalahan diktator dan pelariannya dari Suriah. Ini adalah bendera baru dikibarkan oposisi sepanjang perang saudara Suriah yang dimulai oleh diktator brutal Bashar al Assad,” kata Abdulmonem saat dihubungi RRI di hari yang sama.
Abdulmonem mengaku, membenci Bashar al Assad yang disebutnya sebagai diktator. Sebab, menurutnya Bashar telah membunuh lebih dari 1 juta warga Suriah.
Sedangkan, pascadigulingkannya Bashar Al Assad secara khusus Abdulmonem mengharapkan, sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan Eropa akan dicabut. Abdulmonem menyebut, sanksi telah menyebabkan kehidupan masyarakat sipil menjadi sulit.
“Hingga 90 persen warga Suriah mengalami kelaparan. Kami berharap sekarang dengan jatuhnya diktator brutal ini, kondisi kehidupan sebagian besar warga Suriah akan membaik,” ujarnya.
“Kami juga berharap akan ada proses demokrasi dan pemilu yang sesuai dengan prinsip transparansi dan inklusivitas. Berdasarkan demokrasi multipartai.”
Sementara, sejak 2011 Suriah menggunakan dua bendera akibat revolusi pada 2011 oleh faksi berbeda dalam perang tersebut. Republik Arab Suriah yang dipimpin oleh Bashar al-Assad dari Partai Ba'ath menggunakan tiga warna merah-putih-hitam.
Sementara, faksi oposisi Suriah seperti Koalisi Nasional Suriah menggunakan tiga warna hijau-putih-hitam dikenal sebagai 'bendera Kemerdekaan'. 'Bendera kemerdekaan' mulai dikabarkan di dalam maupun di kedutaan Suriah di luar negeri, sejak oposisi menguasai Damaskus dan menggulingkan Bashar al Assad 8 Desember 2024. (*)