BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kecelakaan Jeju Air, 141 Korban Tewas Teridentifikasi

Sebanyak 141 dari 179 korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air telah berhasil diidentifikasi sementara. Demikian diinformasikan Kementerian Transportasi Korea Selatan kepada keluarga korban, Senin (30/12/2024).

Kecelakaan Jeju Air, 141 Korban Tewas Teridentifikasi

Para keluarga korban tampak berkumpul di Bandara Internasional Muan, sekitar 288 kilometer selatan ibu kota Korea Selatan, Seoul. Hingga kini, 165 jenazah telah dipindahkan ke kamar mayat sementara untuk proses lebih lanjut, seperti dilansir Korea Times.

Pejabat Kementerian Transportasi menyatakan keluarga korban akan dihubungi setelah proses autopsi selesai dilakukan tim investigasi. Barang-barang milik korban juga sedang dikumpulkan dari lokasi kecelakaan untuk diverifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga.

Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan setelah mendarat dengan badan pesawat dan menabrak penghalang, sehingga menimbulkan kebakaran besar. Dari 181 penumpang, hanya dua awak kapal yang selamat setelah terlempar dari bagian belakang pesawat.

Lokasi kecelakaan saat ini dijaga ketat untuk mendukung proses investigasi yang sedang berlangsung. Tim investigasi tengah mengumpulkan bukti untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan dengan fokus pada kemungkinan kegagalan teknis.

Para penyelidik juga sedang melakukan autopsi dan analisis forensik untuk membantu proses identifikasi jenazah. Pemerintah Korea Selatan berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban selama proses itu berlangsung.

Sementara itu, lokasi kecelakaan akan tetap ditutup hingga penyelidikan selesai. Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

Sementara Pemerintah Korea Selatan telah memerintahkan untuk melakukan inspeksi keselamatan udara terhadap seluruh operasi maskapai negara tersebut, Senin (30/12/2024). Perintah ini diluncurkan setelah kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang di Bandara Internasional Muan.

Pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan tersebut terbakar setelah mendarat darurat, meninggalkan hanya dua korban selamat. Penjabat Presiden sementara Choi Sang-mok meminta agar hasil penyelidikan segera diumumkan kepada keluarga korban.

Permintaan ini datang setelah penerbangan Jeju Air lainnya kembali ke Seoul karena masalah pada roda pendaratan. Pesawat yang kembali adalah Boeing B737-800, model yang sama dengan pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Melansir dari BBC News, Jeju Air memiliki 39 pesawat B737-800 di armadanya. Setelah kecelakaan, Boeing menghubungi Jeju Air untuk memberikan dukungan.

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu membawa 179 penumpang yang berusia antara tiga hingga 78 tahun. Sebagian besar korban berusia 40 hingga 60 tahun, dan dua warga Thailand juga menjadi korban dalam insiden tersebut.

Kecelakaan terjadi setelah pesawat tergelincir dari landasan pacu dan menabrak dinding. Sebelumnya, menara kontrol memberi peringatan tentang kemungkinan tabrakan dengan burung, namun pesawat akhirnya diberi izin mendarat dari arah berlawanan.

Setelah kecelakaan, saham Jeju Air turun sekitar 8%. Pimpinan Jeju Air meminta maaf secara publik dan berjanji untuk menyelesaikan situasi ini.

Presiden sementara Choi, yang baru menjabat, Jumat (27/12/2024), menyatakan rasa duka mendalamnya atas kejadian ini. Pemerintah Korea Selatan terus melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut.(*)

Posting Komentar