Bencana Pergerakan Tanah di Lebak, 261 Warga Mengungsi
Bencana pergerakan tanah sedang terjadi di Banten. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten menyebutkan sebanyak 261 jiwa masih tinggal di pos pengungsian akibat bencana tersebut.
Ilustrasi bencana alam pergerakan tanah di Lebak. Hingga kini 261 warga masih mengungsi karena bencana pergerakan tanah tersebut. (foto : BNPB |
"Kita mengoptimalkan pelayanan dasar bagi masyarakat yang terdampak bencana alam agar mereka tinggal di pos pengungsian. Agar mereka terpenuhi kebutuhan pangan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Febi Rizky Pratama di Lebak, Kamis (19/12/2024).
Bencana pergerakan tanah di Kabupaten Lebak terdapat empat titik. Yakni di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah; Desa Penyaungan Kecamatan Cihara; Desa Cijengkol Kecamatan Cilograng dan Desa Cimandiri Kecamatan Panggarangan.
Keempat titik bencana pergerakan tanah tersebut sudah dilakukan penelitian dan pengamatan. Terutama oleh lembaga berwenang, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Hasil penelitian dan pengamatan itu diperkirakan bisa diketahui setelah satu pekan ke depan untuk direkomendasikan. Apakah masyarakat perlu dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman atau tetap tinggal di lahan kawasan rawan bencana.
Dari empat titik lokasi bencana pergerakan tanah hanya warga Desa Cidikit Kecamatan Bayah dan Desa Penyaungan Kecamatan Cihara yang hingga kini tinggal di pos pengungsian. Saat ini, mereka tinggal di pengungsian gedung SMPN 8 dan tenda total sebanyak 261 jiwa dari 91 kepala keluarga (KK).
Untuk pengungsian di SMPN 8 Desa Cidikit Kecamatan Bayah tercatat 67 KK dengan 180 jiwa. Lalu di tenda di Desa Panyaungan Kecamatan Cihara 24 KK dengan 81 jiwa.
Sedangkan jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 351 unit terdiri dari 121 unit , rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 215 unit. BPBD Lebak telah mengajukan rumah warga yang kondisinya rusak agar mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Selain itu juga warga yang rumahnya rusak berat akibat bencana alam nantinya mereka mendapatkan bantuan uang untuk sewa rumah. "Kami minta warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tetap waspada karena cuaca ekstrem masih berpeluang sampai akhir Desember 2024," ujar Febi.(*)