Banjir Bandang Sukabumi, Bey Minta Prioritaskan Penanganan Korban
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat meminta Bupati Sukabumi, BPBD dan stakeholders terkait segera prioritaskan penanganan korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Sukabumi.
Bey Machmudin mengatakan, telah memerintahkan Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memprioritaskan evakuasi korban yang masih terjebak banjir bandang.
Selain itu, dia juga meminta stakeholders terkait untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang aman bagi para korban, dari ancaman potensi bencana.
"Kebutuhan dasar korban seperti selimut, baju harus dipenuhi karena cuaca masih hujan dan dingin," tambah Bey Machmudin saat dihubungi, Rabu 4 Desember 2024.
Bey Machmudin mengaku berencana akan meninjau langsung ke titik lokasi bencana esok hari, untuk memastikan kondisi para korban terdampak banjir bandang.
"Besok pagi saya kesana meninjau," imbuhnya.
Sementara berdasarkan data dari BPBD Jabar yang diterima dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan, cuaca ekstrem terjadi sejak Selasa kemarin hingga hari ini.
Sehingga mengakibatkan terjadinya banjir bandang di sejumlah titik, antaranya Kecamatan Ciemas, Kecamatan Palabuhanratu, Kampung Cimanggu Desa Tegallega Kecamatan Cidolog, Kecamatan Gegerbitung, Kampung Puncakpari dan Kampung Cikadu Desa Sirnamekar Kecamatan Tegalbuleud serta Kecamatan Pabuaran. Sejauh ini dari banjir bandang, tidak ada korban jiwa.
Selain banjir bandang, di Kabupaten Sukabumi turut terjadi longsor antaranya di Kecamatan Simpenan, Cisolok, Nagrak, Sagaranten, Palabuhanratu, Warungkiara dan Kecamatan Lengkong.
Pergerakan tanah juga terjadi yakni di Kecamatan Cikembar dan Bantargadung, akibat cuaca ekstrem yang terjadi.
Kepala Pelaksanan BPBD Sukabumi Deden Sumpena mengatakan telah melakukan sejumlah upaya, yakni dengan berkoordinasi dengan masyarakat setempat melakukan pendataan dampak kerusakan serta asesment di lokasi terdampak.
"BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan asesment. Kebutuhan mendesak, evakuasi di titik lokasi bencana," kata Deden dalam keterangannya.(*)