Alasan Kristen Ortodoks Rayakan Natal 7 Januari
Tahukah Anda, Kristen Ortodoks merupakan salah satu dari beberapa aliran Kristen. Berbeda dari yang lain, penganut ajaran dan praktik yang berasal dari konsili Gereka Kuno menganggap diri mereka sebagai pewaris dari Gereja perdana.
Jemaat Kristen Ortodoks menyalakan lilin saat mengikuti ibadah Malam Natal di Gereja Ortodoks Rusia St. Vladimir, Bekasi, Jawa Barat, (6/1/2023 |
Menariknya, Kristen Ortodoks merayakan Natal setiap tanggal 7 Januari. Berikut alasannya.
1. Kristen Ortodoks Mengikuti Kalender Julian
Kalender Julian diperkenalkan oleh Yulius Caesar pada tahun 45 SM dan diadopsi oleh gereja Kristen Ortodoks. Namun, kalender ini kemudian digantikan oleh kalender Gregorian yang digunakan mayoritas gereja Kristen.
Meskipun demikian, gereja Ortodoks memilih untuk mempertahankan kalender Julian karena pertimbangan tradisional dan teologis. Akibatnya, adanya perbedaan tanggal Natal pun muncul.
2. Daftar Negara yang Menerapkan Natal pada 7 Januari
Tidak semua negara menerapkan perayaan Natal pada 7 Januari, hal ini dikarenakan tidak semua negara menerapkan tradisi Kristen Ortodoks. Umumnya, negara yang menggunakan tanggal ini antara lain, Rusia, Ukraina, Serbia, Ethiopia, Yunani, Bulgaria, Makedonia, dan Montenogro.
3. Tata Cara Perayaan natal Kristen Ortodoks
Selain perbedaan tanggal perayaan Natal. Terdapat pula banyak simbol khas seperti pohon Natal dan hadiah.
Menariknya, perayaan ini merupakan waktu khusus untuk berdoa dan merenung. Banyak umat Kristen Ortodoks merayakannya selama tiga hari, dan umumnya mereka akan berpuasa(*).