Rugi Puluhan Juta, Banjir Luragung Landeuh Diduga Dampak Galian C
Hujan deras yang terjadi pada Sabtu (2/11/2024) sore telah menyebabkan kolam ikan milik warga di Desa Luragung Landeuh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, terendam banjir. Kejadian ini diduga akibat aktivitas tambang Galian C yang ada di daerah tersebut.
Kacung, pemilik kolam, mengungkapkan, “Kolam-kolam rusak dan ikan-ikan hilang karena aliran sungai tertutup material tambang.” Ia menambahkan, “Ini bukan pertama kalinya kejadian seperti ini. Kami sudah melapor ke pihak Galian, tapi tidak ada tanggapan yang berarti untuk membersihkan aliran sungai.” Kekecewaan Kacung mencerminkan perasaan banyak warga yang merasa diabaikan oleh perusahaan tambang.
Diperkirakan, kerugian akibat bencana ini mencapai 21 juta rupiah dari total enam kolam yang terdampak. “Dampak galian ini sangat nyata,” ungkap seorang warga lain. “Hujan menyebabkan longsor dan banjir, sementara musim panas membawa kekeringan,” katanya.
Warga berharap agar pemerintah lebih cermat dalam menerbitkan izin usaha tambang. “Izin tidak seharusnya diberikan tanpa mempertimbangkan dampak serius yang ditimbulkan,” ujar mereka.
Ketua BPD, Ahyani, menyatakan bahwa korban dan warga lainnya telah melaporkan bencana ini. “Kami telah berulang kali melaporkan ke pihak pemerintah desa dan pemilik galian C, agar tidak beroperasi. Namun mereka berpura-pura tidak mendengar,” kata Ahyani.
Perwakilan Aliansi Masyarakat Peduli Luragung, Iwan menyoroti kerusakan lingkungan yang terjadi. “Dari pengamatan kami, dampak tambang sangat merusak ekosistem di sekitar. Penambangan yang tidak teratur telah menyebabkan erosi yang parah dan penurunan kualitas tanah,” katanya.
“Jika ini terus dibiarkan, bukan hanya bencana seperti banjir dan longsor yang akan terjadi, tetapi juga kerugian jangka panjang bagi pertanian dan sumber daya alam kami," ucapnya.
”Iwan menekankan bahwa perhatian terhadap lingkungan harus menjadi prioritas bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan pengusaha tambang.(*)