Bapanas Minta Pemda Fokus Stabilisasi Harga Pangan
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta daerah fokus lakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Mengingat intervensi dilakukan di pasar-pasar tradisional untuk menjaga harga beras tetap stabil.
Pihaknya menekankan bahwa penyaluran beras SPHP harus diutamakan di pasar tradisional. Hal ini karena masyarakat lebih sering membeli kebutuhan pangan di sana.
"Masyarakat dominan belanja di sana. Jadi paling mudah intervensi dilakukan di pasar-pasar," ucap Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa dalam rapat koordinasi penyaluran beras SPHP di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Ia mengatakan beberapa daerah terpantau memiliki harga beras di atas harga eceran tertinggi (HET). Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi SPHP.
Rapat ini melibatkan kepala dinas provinsi, kabupaten/kota, dan Perum Bulog secara daring. Termasuk sejumlah daerah, termasuk Papua, Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian Sumatra, yang berada dalam kategori harga merah.
"Ada 101 daerah dengan harga beras di atas HET. dan wilayah Papua mendominasi," katanya.
Ketut menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah daerah dengan Bulog untuk intervensi beras SPHP di pasar. Langkah ini diharapkan menjaga harga beras tetap sesuai HET di pasar utama.
Selain intervensi pasar, Bapanas juga mengimbau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini bertujuan menyediakan beras dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Melalui GPM, diharapkan harga beras tetap wajar, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga stabil. Program GPM juga diharapkan menekan inflasi yang sering meningkat saat hari raya.
Sementara dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru, Bapanas juga mendorong pemerintah daerah menambah kios pangan di berbagai wilayah. Dengan langkah ini, distribusi beras dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Ketut menambahkan, monitoring harga beras harus dilakukan secara rutin. Langkah ini penting untuk memastikan ketersediaan beras tetap aman dan harga stabil di lapangan.
Bersama Bulog, Bapanas juga mengawasi distribusi beras hingga ke tingkat pedesaan. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjaga ketersediaan beras bagi seluruh masyarakat.(*)