Proses Hukum Guru Supriyani Harus Transparan dan Berkeadilan
Baru-baru ini terjadi serangan terhadap mobil dinas Camat Baito bernama Sudarsono yang kerap ditumpangi Supriyani. Mobil Sudarsono diduga ditembak orang tak dikenal hingga kacanya retak, tetapi beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sudarsono diketahui ikut aktif mendampingi Supriyani selama menjalani proses hukum. Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong agar proses hukum kasus Supriyani dilakukan secara transparan dan berkeadilan, apalagi sempat ada dugaan pemerasan dengan dalih uang damai.
“Kita berharap ada keadilan seadil-adilnya bagi guru Supriyani dan semua pihak yang terlibat pada kasus ini. Dan, kita berharap perdamaian bisa terwujud,” ucap Puan dalam rilis persnya, Selasa (29/10/2024).
Ia juga meminta pemerintah untuk mengambil langkah preventif, agar kasus Supriyani tidak terulang kembali pada guru yang lainnya. Menurutnya, Indonesia membutuhkan sistem pendidikan yang memastikan guru dapat berperan dengan profesional, tanpa harus merasa dibatasi ancaman hukum atau tekanan dari pihak eksternal.
"Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Termasuk bagi para guru untuk mendidik dan membimbing siswa tanpa ketakutan," Puan mengungkapkan.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu juga mendukung keputusan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang berencana mengangkat Supriyani sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pengangkatan itu melalui jalur afirmasi.
Puan berharap rencana tersebut bisa segera direalisasikan, bukan hanya untuk Supriyani tetapi bagi semua guru honorer di Indonesia. "Ini mengingat dunia pendidikan kita masih banyak kekurangan tenaga pengajar,” dia menerangkan.
“Dan, kita berharap kesejahteraan guru juga bisa ditingkatkan karena beban kerja guru saat ini cukup besar. Pendidikan kita akan hebat manakala negara menghargai peran guru sebagai pendidik generasi penerus bangsa,” Puan menutup rilisnya.(*)