BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Maulid Nabi, Majelis Khoerunnisa Klari Usung Tema Spirit 'Cinta Nabi Cinta Syari'atNya'


Oleh: Tati Sunarti, S.S


Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar seratus tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. -Michael Hart-  (books.google.co.id, 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, hal. 13)

Maulid nabi yang diperingati beberapa waktu lalu oleh banyak sekali kalangan masyarakat muslim baik di kota maupun di desa, dalam rangka mengenang dan mengekspresikan cinta pada nabi Muhammad saw. Kira-kira apa yang seyogianya diingat dan dikaji pada momen tersebut?

Dikatakan Tati yang juga pengurus MT Khoirunnisa Klari ini, Nabi Muhammad (Rosulullah saw) merupakan manusia mulia, layak untuk dicintai dan dimuliakan sepenuh hati. Rosulullah juga manusia pilihan yang diutus oleh Allah, sang pencipta, untuk mendakwahkan Islam kepada umat. Tidak sedikit harta, waktu yang harus Rosulullah kerahkan dalam rangka mendakwahkan Islam. Bahkan tidak sedikit pula tantangan dan ancaman terhadap nyawa yang harus beliau terima. 

Sampai pada saat Allah menurunkan pertolongan dan beliau memimpin manusia dengan syari'atNya di bumi Madinah Al-munawaroh, hingga dihujani keberkahan dari langit dan bumi oleh Allah swt.

Begitupun dengan Majelis Taklim Khoirunnisa, yang diasuh oleh Ustazah Nurjanah, tidak melewatkan momen untuk memperingati Maulid nabi ini. Acara peringatan tersebut digelar di Masjid Abdurrahman Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, tepat di hari Minggu, Tanggal 29 September 2024.

MT Khoirunnisa mengundang sejumlah jamaah dari Majelis Taklim sekitar Kosambi. Beberapa diantaranya adalah Majelis Taklim al-Hikmah dari Pasir Mukti, Majelis Taklim al-Muttaqin Bendasari, Majelis Taklim Bengle, orangtua wali santri DTA al-Kautsar Kosambi, jamaah Majelis Taklim Roudhotul Jannah, serta jamaah-jamaah lainnya. Peserta yang hadir berjumlah kurang lebih  77 orang.

Kali ini, Majelis Taklim Khoirunnisa mengangkat tema "Maulid Nabi: Cinta Nabi, Cinta Syari'at-Nya". Mengawali acara, dibuka dengan penampilan tim rebana dari Majelis Taklim Roudhotul Jannah, Perum Teragsari.  

Kemudian selaku Master of Ceremony (MC), Ummu Hafizah memulai acara dengan pembawaan yang luwes, rupanya itu hasil pengalamannya menjadi reporter dan pembawa berita di salah satu TV lokal Karawang semasa Sekolah Menengah Kejuruan. 

Kemudian, dilanjutkan dengan tilawah Qur'an oleh Ustazah Eneng Suhartini, beliau pun penggagas kajian kemuslimahan di PT. Sharp hingga saat ini. Memasuki sesi inti yaitu tausiyah dari Ustazah Nurjanah. Beliau, selain aktiv mengasuh MT Khoirunnisa, juga mengasuh kajian kemuslimahan di PT. Chang Shin Indonesia (CSI). Pada sesi ini Ustazah Nurjanah atau akrab dipanggil Ustazah Nana, ditemani Ustazah Tika, sebagai moderator.

Ustazah Nana menyampaikam dalam tausiyahnya, bahwa memperingati maulid nabi sebaiknya tidak sebatas mengenang cerita kelahiran nabi yang bersifat tarikh semata. Penting bagi kita sebagai masyarakat muslim mengkaji dari aspek tasyri'i (pandangam syari'at) dan siyasi (pandangan politik).

Ustazah Nana menekankan terkait konten maulid nabi yang sebagian terkadang masih bertentangan dengan aturan syari'at seperti peserta yang hadir seringkali bercampur baur antara  jamaah laki-laki dan perempuan. Hal yang paling disayangkan adalah maulid nabi yang disertai penampilan dangdutan. Tentu ini jauh dari nilai-nilai  Islam dan esensi maulid nabi itu sendiri.

Selain itu, beliau mengajak untuk napak tilas sejarah kapan pertama kali maulid nabi itu diadakan dan dalam rangka apa maulid digelar. 

Adalah Sultan Muzaffaruddin yang mengadakan acara maulid nabi di Ibril, Irak. Tak tanggung, Sang Sultan mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar (3 Milyar). Di dalam penyelenggaraannya, Sultan mengadakan karya ilmiah yang membahas sejarah kelahiran Rosulullah saw. Penulis Abu Al-Khattab bin Dahya,  terpilih mendapatkan perhargaan atas karyanya yaitu Kitab Tanwir fi Maulid Al-Basyir Wannazir, sebesar 1.000 dinar.

Riwayat lain menuturkan bahwa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi sebagai orang pertama yang menyelenggarakan maulid nabi. Hal ini dilakukannya dalam rangka memompa dan mengokohkan semangat pasukan Muslim saat perang salib. 

Keduanya menampakkan wujud kecintaan kepada Nabi. Ustazah Nana melanjutkan, Rosulullah saw adalah manusia pilihan yang diutus Allah. Posisi nabi Muhammad sebagai seorang Rosul diamanahi untuk mengemban tugas menyampaikan wahyu dan memberikan kabar gembira. Namun, di posisi lain, nabi Muhammad sebagai kepala negara, digambarkam dalam riwayat sebagai pemimpin yang mengurusi urusan umat dan pelaksana aturan politik, ekonomi, pendidikan, sosial, hukum, dan pertahanan keamanan. 

Bagaimana mecintai nabi sudah selayaknya  mengikuti cara mencintai generasi salafu shalih, yaitu dengan tidak membuat dikotomi (pemisahan) pada syariat-Nya. Masyarakat muslim umumnya saat ini hanya mengambil syari'at dari sisi spiritual, sehingga perlu memahami bahwa syari'at itu meliputi seluruh aspek kehidupan. 

Oleh karena itu, untuk membuktikan kecintaan kepada nabi satu-satunya cara yaitu dengan mengikuti apa-apa yang terkandung dalam alqu'an dan sunnah. Karena mencintai nabi berarti mencintai Allah, mencintai nabi berarti menaati seluruh apa yang disampaikannya. Ini menunjukkan pula konsekuensi keimanan dan ketaatan pada Allah Al-Mudabbir (Maha Pengatur).

Ustazah Nana menutup tausiyahnya dengan mengutip hadits.
"Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai dan engkau akan bersama orang yang engkau cintai" (HR. Tirmidzi No. 2385)

Runutan materi selesai disampaikan, moderator membuka sesi diskusi namun sebelumnya diselingi dengan penampilan satu buah lagu dari tim rebana. Sesi diskusi biasanya sesi yang paling ditunggu oleh jamaah. Akan tetapi, karena waktu yang cukup singkat diskusi hanya dibatasi tiga pertanyaan.

Berakhirnya diskusi berakhir pula acara inti. MC melanjutkan dengan ice breaking dan pemberian doorprize. Hadiah-hadiah tersebut diberikan kepada tiga orang penanya, mengapresiasi jamaah yang datang paling awal, dan Majelis Taklim dengan jamaah yang hadir terbanyak.

Acara dibuka dengan tilawah agar berkah, maka ditutup dengan doa agar Allah memberikan maghfirah atas kekhilafan sepanjang acara. Doa dibacakan oleh Ustazah Puji, diikuti dengan saling bersalaman, dan berfoto bersama setelahnya.

Tidak lupa pula, peran penting panitia di bagian kids corner. Dibalik ketenangan para jamaah ibu-ibu menyimak kajian, ada tim kids corner yang mengajak bermain sambil belajar anak-anak. Panitia acara memandang penting bagian ini dan harus dipegang oleh tim yang berpengalaman dalam pendidikan anak usia dini. Kali ini Bu Dede dkk kembali menemani anak-anak selama berlangsungnya acara. 

Demikian acara Maulid Nabi MT Khoirunnisa, semoga kita selaku umatnya Nabi Muhammad saw mengikuti risalahnya dengan paripurna, mencintainya sepenuh hati, dan meneladaninya sepanjang hayat karena sesungguhnya beliau adalah teladan yang sempurna.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah," (TQS l-Ahzab: 21) (Red)

Oleh: Tati Sunarti, S.S
Posting Komentar