Empat WNI Terdampak Banjir di Spanyol
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Madrid, Spanyol menyebut ada empat WNI yang berada diwilayah terdampak banjir bandang. Ke-empatnya adalah suster yang berdomisili di Castellón de la Plana.
"Terdapat empat suster WNI yang tempat tinggalnya terkena banjir dan tidak bisa tinggal di rumahnya. Ke-empat WNI tersebut dalam kondisi baik dan tidak ada korban jiwa," kata Minister Counsellor KBRI di Madrid, Muhammad Abdul Gaffar Chalid Lasiny, dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, seperti dikutip rri.co.id, Kamis (31/10/2024).
Gaffar menerangkan jumlah WNI di Comunidad Valenciana, Valencia sekitar 200 orang namun hanya empat yang melapor terdampak banjir. Pihak KBRI mengintensifkan komunikasi di kantong-kantong WNI di Spanyol untuk memastikan kondisi mereka.
Secara umum, jumlah WNI di Negeri Matador itu mencapai 1.600 orang. Mereka dengan berbagai profesi seperti mahasiswa, pekerja, diplomat dan lainnya.
Pihak KBRI mengapresiasi penanganan cepat pemerintah Spanyol termasuk kepada warga negara asing. Gaffar menyebut banjir kali ini paling parah di Spanyol dan warga tidak memprediksi akan banjir bandang.
Ketinggian banjir bandang, lebih dari satu meter dan memutus akses jalan karena material lumpur dan pohon tumbang. Banjir juga berdampak kepada terhentinya layanan kereta api.
Data sementara korban meninggal akibat banjir bandang di Valencia, mencapai 52 orang. Diperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah.
Banjir sudah surut namun meninggalkan material lumpur yang memenuhi kota dan jalan-jalan. Namun untuk sungai, aliran masih deras sehingga warga diimbau untuk tetap waspada.
"Saat ini cuaca cerah, banjir surut dan sekarang semata kaki karena sebelumnya banjir mencapai ketinggian lantaj empat. Kota penuh lumpur, ini dampak luar biasa karena banjir bandang terjadi tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi," ujarnya.(*)