Breaking News
---

Puluhan Hektare Sawah di Purwakarta Terancam Gagal Panen

Petani di Purwakarta mulai kesulitan mendapatkan pasokan air untuk mengairi sawah, akibat hujan yang sudah jarang turun.

Padahal sawah yang di tanaman dua bulan lalu sangat membutuhkan pasokan air. Akibatnya tanaman padi yang sedang menghijau terancam mati.

Foto ilustrasi

Para petani Tegalmunjul, terus berjuang menyelamatkan tanaman padi yang terancam kekeringan, akibat saluran irigasi yang mulai kering.

Selain itu, hujan sudah jarang turun. Tidak hanya kekurangan air, petani juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Saat ini telah memasuki masa pemupukan, karena padi berusia dua bulan. kesulitan ini akibat persyaratan pembelian pupuk subsidi, yang dirasa merepotkan, dan berubah ubah, seperti keharusan adanya kartu tani, membawa KTP dan KK hingga harus di foto," kata Ujang Mulyana salah seorang petani di Kelurahan Tegalmunjul, Jumat (2/8/2024)

Menurut Ujang, mereka biasa membeli pupuk bersubsidi di kisaran Rp250 ribu  per kuintal. Sementara untuk non subsidi, harganya lebih dari Rp.300 ribu per kuintal.

Selain berharap adanya bantuan Pemerintah mengatasi persoalan kesulitan air, para petani juga meminta pihak terkait, mempermudah mereka dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.

Tak Hanya itu, Para Petani juga mempertanyakan proyek pengadaan pompa air dan pembuatan embung embung air di sejumlah lokasi yang dinilai tidak jelas. Padahal anggaran yang dikeluarkan untuk proyek tersebut mencapai Miliaran rupiah.

Jika penanganan keluhan para petani ini tidak segara dilakukan Pemerintah Daerah tanaman padi akan menjadi rusak dan mati, hingga para petani terancam gagal panen.

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan