Naskah Proklamasi Sempat Dibuang, Tapi Berhasil Diselamatkan
Teks asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Soekarno ternyata sempat dibuang ke tong sampah. Hal ini terungkap dalam sebuah buku sejarah yang baru diterbitkan, “Proklamasi: Kisah di Balik Teks”.
Menurut buku tersebut, teks asli Proklamasi dibuang oleh Sayuti Melik, seorang anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), setelah mengetik ulang teks tersebut. Sayuti Melik merasa bahwa teks asli Proklamasi sudah tidak berguna lagi setelah Proklamasi Kemerdekaan dibacakan. Ia beranggapan bahwa teks tersebut hanya sebuah dokumen biasa dan tidak memiliki nilai sejarah yang berarti.
Teks asli Proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno dan ditulis di atas kertas biasa. Teks tersebut kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik. Peristiwa pembuangan teks asli Proklamasi terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan dibacakan. Teks asli Proklamasi dibuang ke tong sampah di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Pada akhirnya, teks asli Proklamasi tersebut ditemukan kembali oleh Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah) seorang wartawan asal Aceh yang ikut mendokumentasikan proklamasi. Diah menemukan teks tersebut pada tahun 1945 dan menyimpannya selama 47 tahun hingga akhirnya diserahkan ke Museum Nasional pada tahun 1992.
Teks asli Proklamasi tersebut kini disimpan di Museum Nasional Indonesia dan menjadi salah satu bukti sejarah yang paling berharga di Indonesia.(*)