Kemenparekraf : Tarian Tradisional Sarana Promosi Kebudayaan Indonesia
Tarian tradisional dinilai sebagai sarana untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Restog Krisna Kusuma.
“Tarian tradisional sangat berhubungan dengan seni pertunjukan dan budaya. Hal ini juga erat kaitannya dengan pariwisata,” kata Krisna dalam keterangannya, Minggu (25/8/2024).
Menurut Krisna, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, khususnya pada seni tari. Produk kesenian ini perlu dimanfaatkan sebagai alat promosi wisata.
“Seni tari tradisional yang ditampilkan dapat menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang dan berwisata ke Indonesia. Kami dari Kemenparekraf berkolaborasi memberikan dukungan dan fasilitasi untuk memberikan nilai tambah pada seni tari,” ujarnya.
Krisna menjelaskan, salah satu bentuk kolaborasinya dengan menyelenggarakan ajang Pemilihan Puteri Tari ke-2 2024. Acara ini bertujuan untuk menyaring talenta terbaik dari seluruh daerah di Indonesia pada bidang seni tari.
“GLB menurut saya adalah salah satu yayasan yang tidak hanya konsen. Tetapi berkelanjutan mencoba melestarikan kebudayaan dari seni tari di seluruh nusantara,” ucap Krisna.
Lebih lanjut, ia menilai seni tari telah memberikan dukungan signifikan untuk pelestarian dan promosi wisata budaya. Dari total 110 agenda yang didukung Kemenparekraf pada 2024, sekitar 60 persen berfokus pada budaya.
“Dukungan ini bertujuan untuk menghidupkan pariwisata di daerah, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Kami memfasilitasi agenda di daerah untuk masuk dalam ajang Karisma Event Nusantara 2024,” kata Krisna.