Kandang Sudah di Bikin dan Aplikasi Simluhtan Sudah Terinput, Pokir Ternak 'Keukeuh' di Reposisi, Kelompok : Keterlaluan !
Senin, Agustus 05, 2024
Kegeraman sejumlah kelompok ternak terhadap kepala Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang terus berlanjut. Pasalnya, kabar reposisi anggaran aspirasi DPRD untuk pengadaan ternak ke infrastruktur, dianggap tak sejalan dengan target 'Swasembada' Daging dan Komitmen Bupati Karawang terhadap para peternak.
Karenanya, para kelompok ternak menuntut Bupati Karawang untuk bersikap tegas terhadap upaya reposisi besar-besaran oleh Dinas Pertanian dari anggaran Pokok - Pokok Pikiran DPRD Karawang ke infrastruktur lainnya.
"Kandang sudah di bikin, biayanya juga gak murah. Kabarnya dari biasanya 11 ekor sapi, mau turun jadi 6 sapi. Sekarang, 6 ekor sapi juga jadi gak jelas. Kasihan para kelompok ternak kalau sampai tidak turun, masa iya kandang sudah ada, kemudian aplikasi simluhtan sudah ada dan ajuan ditahun sebelumnya, kalau sampai gak turun, ini keterlaluan, " Kata Kades Rawagempol Wetan, H Udin Abdul Gani, Senin (5/7/2024).
Asep Jaka, tim aspirator DPRD Karawang mengaku banjir pertanyaan dari para kelompok ternak terkait kabar reposisi. Padahal, pejabat Dinas Pertanian sendiri sudah menerima usulan setahun sebelumnya, kemudian di verifikasi lapangan dan perbaikan verifikasinya juga sudah di bereskan, termasuk proses ke UPTD Pertanian untuk urusan aplikasi Simluhtan. Lalu, kalau sampai gak turun, Pemkab kesannya seperti Guyon terhadap para peternak yang sudah menyuarakan aspirasinya terhadap anggota DPRD.
"Ini yang di Desa Cikarang dan Sukatani Cilamaya Wetan, saya kasih potret saat verifikasi, kandangnya juga sudah ready, kalau gak turun, apa perlu mereka yang turun, " Ungkapnya.
Foto : Sejumlah Kelompokternak sudah membikin kandang ternak sapi dan domba, namun kepastian pengadaan ternak aspirasi DPRD tahun ini, berpotensi di reposisi DPKP Karawang |
Senada, Tim Aspirator DPRD lainnya, Raihan mengatakan, Kalau pasang spanduk di tiap-tiap kecamatan dengan tulisan "Turut berduka cita atas matinya hati nurani dinas pertanian" #kelompokternak nampaknya perlu dilakukan setiap kelompok ternak sebagai wujud protes terhadap kebijakan Kepala Dinas Pertanian yang 'Ngotot' mereposisi anggaran ternak ke bidang lain. Langkah-langkah protes perlu di ambil, karena Dinas Pertanian bohong atas upaya target swasembada daging di Karawang.
"Kalau ada kesalahan di verifikasi, kan bisa ada perbaikan. Bukan malah asal comot pengalihan, itu kan sudah banyak di persiapkan sejak awal. " ungkapnya.
Dilansir dari Delik.co.id, Kepala DPKP Karawang Rochman menjelaskan, reposisi anggaran pengadaan ternak itu sebenarnya telah diusulkan (surat) oleh Kepala DPKP sebelumnya, Asep Hazar, kepada TAPD lantaran setelah diseleksi sesuai aturan tidak semua ajuan bisa direalisasikan.
"Jadi saya hanya meneruskan kebijakan Pak Asep Hazar,” ucapnya, Kamis (1/8/2024) petang.
Rochman menambahkan, syarat poknak yang mendapat bantuan pengadaan ternak di antaranya mempunyai pengurus dan anggota yang aktif, keberadaan poknak sudah berjalan (terdaftar) dan dibina minimal satu tahun serta poknak belum mendapatkan bantuan atau fasilitas lain dari pemerintah pada tahun yang sama. Dari ratusan ajuan pengadaan ternak setelah diseleksi, lolos lah 26 poknak. Jadi hal ini tidak ada kepentingan politik apapun,” ujarnya.
Terkait sejumlah poknak terlanjur sudah membuat kandang ternak, Rochman mengatakan mereka tetap akan dibina dan diberikan simluhtan sehingga diharapkan tahun berikutnya mendapatkan bantuan pengadaan ternak. (Rd/red)