Breaking News
---

Harry Roesli Terima Tanda Kehormatan dari Presiden RI

Joko Widodo menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada alm. Djauhar Zaharsyah Fahrudin Roesli (Harry Roesli) di Istana Negara, Rabu (14/8/2024).

Harry Roesli Terima Tanda Kehormatan dari Presiden RI

Bintang Budaya Parama Dharma adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia, yang telah menyumbangkan nilai-nilai luhur sebagai darma baktinya dalam bidang kebudayaan.

“Pemberian tanda kehormatan ini merupakan wujud apresiasi tertinggi pemerintah kepada para budayawan yang memiliki dampak besar bagi ekosistem kebudayaan Indonesia. Sekaligus menjadi bentuk nyata dari pengakuan negara, terhadap dedikasi mereka dalam melestarikan dan memajukan warisan budaya bangsa,” ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid.
 
Harry Roesli, yang dikenal dengan julukan Si Bengal dari Bandung, merupakan sosok seniman nyentrik yang telah melahirkan banyak karya fenomenal dalam jagat musik Indonesia. Selain kemampuannya meracik lirik yang sarat kritik sosial, ia juga dikenal atas kepeduliannya terhadap keberadaan kaum marginal seperti anak-anak dan pengamen jalanan, yang membuat hatinya tergerak untuk menciptakan wadah komunitas kreatif sebagai ruang berekspresi, berdiskusi dan berkarya di bidang seni musik, agar para seniman jalanan ini mendapat pengakuan dan bahkan hidup layak di tengah masyarakat.

Atas dasar itulah Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) didirikan pada tahun 1981 di kediamannya, yang selalu ramai dengan aktivitas berkesenian oleh berbagai generasi dan lapisan masyarakat.

Harry juga menginisiasi pendirian jurusan pendidikan seni musik di IKIP Bandung (UPI Bandung) pada tahun 1982 dan jurusan seni musik di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan pada tahun 1999.

Jania Handiman Roesli yang merupakan istri dari mendiang alm. Harry Roesli mengungkapkan, bangga dan terharu perjuangan mendiang suaminya diakui oleh negara.

"Saya rasa ini adalah salah satu pencapaian terbesar dari segala perjuangan seorang Harry Roesli selama 35 tahun berkarya. Pengakuan negara atas karya-karyanya, tidak pernah saya duga akan kami terima,” ujarnya.

“Semenjak 20 tahun lalu dia tiada, saya dan anak-anak berjuang agar karyanya tetap dihargai dan tidak hilang dimakan waktu,” tambah Kania.

Para ahli waris bertekad untuk meneruskan ‘warisan’ dan amanat dari perjuangan almarhum sampai kepada generasi berikutnya.

Sejak tahun 2012, Kemendikbudristek konsisten memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh yang berjasa dan berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan Indonesia melalui program Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI).

Selain memproses pengusulan calon penerima Tanda Kehormatan dari Presiden, terdapat sejumlah kategori penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dalam program AKI 2024 yaitu kategori Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Anak, Media, serta Lembaga dan Perorangan Asing.(*)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan