Udara Dingin Indonesia, BMKG: Disebabkan Angin Monsun Australia
BMKG akhirnya buka suara, terkait fenomena udara dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Indonesia. BMKG mengatakan, fenomena udara dingin yang menyelimuti Indonesia karena angin monsun Australia.
"Fenomena suhu dingin menjelang puncak musim Kemarau ini disebabkan oleh Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia. Melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih rendah," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan persnya, Sabtu (20/7/2024).
Guswanto menjelaskan, angin monsun Australia bersifat kering dan sedikit membawa uap air. Terlebih pada malam hari, ketika suhu mencapai titik minimumnya.
"Mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia terutama Wilayah Bagian Selatan Khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara). Terasa lebih dingin di wilayah tersebut," ucapnya.
Kemudian, Guswanto menuturkan, wilayah Pulau Jawa yang terasa lebih dingin adalah Pegunungan Bromo (Wilayah Bromo,Tengger dan Semeru). Kemudian, Pegunungan Sindoro-Sumbing (Kota Wonosobo dan Temanggung) dan Wilayah Lembang Bandung.
"Bahkan pada tanggal 7 Juli 2024 suhu minimum terjadi di Dataran Tinggi Dieng mencapai 1 derajat Celcius. Yakni, pada jam 2 dini hari," ujarnya.(*)